Bangun Pembangkit Listrik Tenaga POME
SAMARINDA–Kaltim terus berupaya mengembangkan salah satu potensi sumber daya alam terbarukan. Salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit, dimana kelapa sawit merupakan komoditi ekspor diharapkan dapat menjadi salah satu basis perekonomian wilayah Kaltim dimasa depan.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan perkebunan kelapa sawit memiliki prospek yang cukup baik untuk pengembangan rantai nilai. Terlebih, produk turunan sawit dapat dikembangkan secara luas baik untuk industri makanan (oleo food) maupun industri kimia (oleo chemical).
Disamping itu, potensi perkebunan sawit di Kaltim saat ini telah mencapai seluas 3,09 juta hektare dimana terdapat 344 perusahaan sawit dengan 243 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dan 129 Hak Guna Usaha (HGU) dengan luasan 1,14 juta hektare.
“Komoditi ini dapat menjadi alternatif bagi pengembangan struktur ekonomi Kaltim yang lebih berkelanjutan. Untuk itulah Pemprov terus mendorong percepatan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur,” kata Awang Faroek akhir pekan lalu.
Awang Faroek menjelaskan potensi sawit tidak hanya itu, bahkan limbah cair kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME) dapat dikembangkan menjadi energi alternatif hayati, menjadi sumber energi pembangkit listrik. Namun, hingga kini POME belum dikelola maksimal padahal manfaatnya sangat besar.
“Jika POME dikelola dengan maksimal akan mampu menjawab kekurangan energi listrik di Kaltim akibat suplai bahan baku yang rendah. Perusahaan sawit di Kaltim yang jumlahnya ratusan harus bisa mengoptimalkan POME sebagai sumber energi, tidak hanya operasional bagi perusahaannya tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” jelas Awang.
Awang Faroek menekankan hal ini, karena hingga saat ini Kaltim masih kekurangan pasokan listrik. Untuk itu, ia berharap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di kabupaten/kota di Kaltim bisa bekerjasama dengan PT PLN untuk membangun pembangkit listrik dari POME melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR).
“Pola kerjasama perusahaan kelapa sawit dengan PT PLN ini akan membuat ratusan rumah penduduk di sejumlah desa di Kaltim akan teraliri listrik. Inilah saatnya perusahaan sawit juga ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah,” pungkasnya.
Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menunjukkan kepedulian mengelola POME menjadi energi listrik alternatif untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Perusahaan itu, diantaranya PT REA Kaltim Plantations di Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, PT Telen Group di Talisayan, Berau dan Group PT Sinar Mas dengan anak perusahaan PT Astra dan PT Smart di Muara Wahau, Kutai Timur. (her/sul/hmsprov)
///FOTO : Gubernur Awang Faroek saat meninjau salah satu pabrik sawit beberapa waktu lalu. Perusahaan perkebunan diimbau untuk berkontribusi membangun pembangkit listrik memanfaatkan limbah cair kelapa sawit. (dok/humasprov)
02 November 2017 Jam 08:35:13
Perkebunan
17 Februari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
10 Maret 2020 Jam 09:19:53
Perkebunan
11 Maret 2020 Jam 09:26:54
Perkebunan
31 Januari 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 April 2018 Jam 19:47:37
Perkebunan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 13:38:15
PKK
24 Januari 2023 Jam 13:35:08
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 07:35:37
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
31 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
20 Februari 2020 Jam 11:44:10
PKK
26 Maret 2020 Jam 13:05:49
Berita Acara
01 April 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 Januari 2020 Jam 15:08:57
Pemerintahan