KUTAI TIMUR – Para petani pisang diminta untuk dapat melindungi tanaman mereka dari serangan penyakit dan penularan penyakit dari daerah lain dengan cara tidak menjual langsung pisang kepada pengepul. Penjualan pisang dari petani sebaiknya dilakukan satu pintu melalui Sentra Terminal Agrobisnis (STA) Pisang.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kaltim, H Ibrahim usai menyerahkan hadiah kepada pemenang Lomba Kontes Pisang di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (23/2).
“Kita harus keras menerapkan larangan ini kepada petani agar dapat melindungi tanamannya dari serangan penyakit. Kita tidak ingin pendapatan petani dari menjual pisang saat ini hilang akibat penyebaran penyakit dari luar wilayah lain,” ujarnya.
Menurutnya saat ini penanaman pisang oleh petani di Kaliorang Kutai Timur telah bergairah kembali, setelah serangan hama layu bakteri dan layu fusarium awal tahun 1999 lalu.
Pemerintah Provinsi Kaltim bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur, dalam beberapa tahun ini bekerja keras meyakinkan petani di sentra pisang Kecamatan Kaliorang untuk kembali menanam pisang dengan bibit bantuan pemerintah yang lebih tahan penyakit.
Kini, tanaman pisang di Kecamatan Kaliorang telah mencapai 1.700 hektar dengan rata-rata produksi 18.000 sisir pisang per hari. Bahkan, pembeli datang langsung menggunakan mobil dari Kota Samarinda, Bontang dan dari Banjarmasin (Kalsel) dengan harga pembelian Rp3.800-4.000 per sisir.
Sementara itu Kepala Bidang Hortikultura Distan Kaltim, Uni Gamayati menjelaskan bahwa Kontes Pisang ini diadakan dalam rangka pengenalan Sentra Terminal Agribisnis Pisang kepada petani.
Selain itu kontes pisang juga ingin mendapatkan bibit unggul Pisang Kepok lokal untuk diseleksi ke tingkat nasional agar dapar dirilis berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian.
“Setelah terserang penyakit kini petani di Kecamatan Kaliorang sudah bangkit kembali dan berharap komoditas pisang ini dapat menjadi unggulan daerah mereka,” ujarnya.
Pemenang Kontes Pisang seluruh pemenang yang berjumlah enam orang selain mendapatkan alat semprot tangan, pupuk dan bibit buah pohon rambutan jenis binjai masing-masing 20 batang, untuk juara I, II dan III berhak mengikuti pelatihan ke Jawa Timur. (yul/hmsprov)
//Foto: Kadis Pertanian Kaltim, H Ibrahim bersama petani pisang di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur. (yuliawan/humasprov kaltim).
13 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
20 Mei 2020 Jam 18:55:37
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Januari 2021 Jam 14:17:48
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 November 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 Oktober 2022 Jam 07:52:15
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
12 Juni 2017 Jam 10:36:17
Pemerintahan
09 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pendidikan
27 Februari 2013 Jam 00:00:00
Agama
21 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 September 2019 Jam 22:13:12
Kegiatan Silaturahmi