Kalimantan Timur
Petani Kaltim Tidak Akan Bergantung dengan Benih Bersubsidi

Benih Padi Sering Terlambat

JAKARTA – Petani Kaltim siap menghentikan penggunaan benih padi bersubsidi dari Pemerintah Pusat. Hal ini dilakukan karena petani lebih banyak meerugi karena benih padi yang diharapkan, ternyata sering terlambat ke tangan petani.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim, H Ibrahim usai Seminar Agrobisnis dan Agroindustri  yang dilaksanakan Masyarakat Agrobisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI), di Jakarta akhir pekan lalu.
“Ketika telah memasuki musim tanam, ternyata petani tidak memperoleh benih subsidi pemerintah tersebut. Jika menunggu benih diterima musim tanam telah lewat. Ini sangat merugikan petani,” jelasnya.
Menurut dia, petani Kaltim telah mengetahui untung dan ruginya jika menggunakan benih  padi bersubsidi. Karena itu, petani disarankan untuk membeli benih padi secara mandiri atau swadaya kelompok.
Dicontohkan,  untuk satu hektare lahan, petani memerlukan benih sekitar tiga kilogram. Sedangkan harga benih padi dipasaran berkisar Rp6.000-6.500 saja.
Dengan kondisi itu, Ibrahim menegaskan, Kaltim akan menolak benih padi  bersubsidi dari pemerintah pusat pada 2014. Petani dan pemerintah daerah akan berusaha membantu penyediaan benih untuk petani melalui dana APBD saja.
Upaya ini dapat dilakukan dengan catatan, kabupaten/kota di Kaltim harus  memperbaiki kualitas dan kuantitas balai benih di 14 kabupaten/kota. Demikian juga dengan  juga sejumlah penangkar benih swasta di lapangan akan didorong lebih banyak memproduksi benih unggul.
Selain itu, ujarnya balai penyuluhan pertanian yang ada hingga di kecamatan akan dijadikan Posko bagi perbaikan mutu benih padi untuk pengembangan secara luas.
“Persoalan bantuan benih padi bersubsidi kepada petani di Kaltim harus bisa diatasi, Sehingga tidak bergantung kepada pemerintah pusat secara bertahap dimulai pada  2014. Kita yakin  dengan kemampuan petani dan dukungan kabupaten/kota, pemenuhan benih berkualitas dapat diatasi secara mandiri,” ujarnya.(yul/hmsprov)

////FOTO : Petani Kaltim bertekad memanfaatkan benih unggul produksi lokal ketimbang mengharapkan bantuan benih padi bersubsidi dari pemerintah pusat yang sering terlambat.(dok/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation