Kalimantan Timur
Potensi Besar Peternakan Sapi di Kaltim

Foto : Dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Kaltim

SAMARINDA. Sapi-sapi sehat dengan pertumbuhan yang cepat akan dihasilkan dari Kaltim. Dan uniknya, bukan hanya melalui peternakan rakyat namun juga melalui integrasi antara peternak sapi dengan perkebunan kelapa sawit. Selain itu, juga melalui kerjasama dengan perusahaan tambang batu bara.  

Caranya melalui program integrasi sapi-sawit  berbentuk 1 hektare lahan kebun diisi tiga sapi. Program ini didukung dengan keunggulan yang dimiliki provinsi kaya migas ini,  yakni Kaltim memiliki lahan perkebunan kelapa sawit hingga 1,2 juta hektare.  Ibarat simbiosis mutualisme, kotoran dan urine sapi pun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk sawit dan   limbah sawit dijadikan pula sebagai makanan sapi. 

Cara lainnya kerjasama dengan perusahaan pertambangan batu bara. Lahan bekas tambang yang sudah direklamasi ternyata sangat memungkinkan untuk memelihara sapi. Dalam program ini, perusahaan menggandeng peternak sekitar untuk pengembangan peternakan. Dan program ini telah dijalankan oleh beberapa perusahaan pertambangan batu bara.

Disisi lain, APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota dimaksimalkan. Ditambah stimulan pembiayaan dari perbankan melalui kredit ternak seperti dari BPD Kaltim dan BRI, dan disempurnakan dengan program lainnya yakni bantuan sapi hingga asuransi. Dengan demikian masa depan peternakan sapi di Kaltim akan cerah. Tak berlebihan jika Provinsi Kalimantan Timur  optimis, swasembada sapi di bumi Kalimantan Timur akan terwujud. 

Semua itu tak lepas dari kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak. Sektor peternakan oleh orang nomor satu di Kaltim ini mendapatkan perhatian besar. Sebab disadari bahwa sektor peternakan memiliki potensi luar biasa. Lahan yang dicadangkan untuk sektor peternakan di Kaltim mencapai 732,5 ribu hektare. 

Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  (Disnakkeswan) pun terus melakukan upaya-upaya percepatan pertambahan populasi sapi Kaltim, sehingga Jumlah populasi ternak Kaltim diharapkan meningkat tajam. Semua ini dalam rangka mewujudkan program populasi dua juta sapi yang telah ditetapkan dalam program prioritas pembangunan daerah.

20160512_173314

Foto : Dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Kaltim

Kepala Disnakkeswan Kaltim Dadang Sudarya mengemukakan upaya pertambahan populasi sapi Kaltim dilakukan melalui pengembangan indukan sapi potong. Khususnya program integrasi sapi-sawit pada tahun 2015 mendapatkan indukan sapi potong impor dari Australia. “Kita terus pacu pertambahan populasi sapi. Di antaranya program integrasi sapi sawit melalui dukungan dana APBN untuk sapi jenis Brahman Cross (BC) dari Australia,” katanya.

Perlu diketahui, bahwa sejak 2010 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim bekerja sama dengan pemerintah Northern Territory Australia berupa pengadaan sapi indukan Brahman Cross (BC). Pada 2015 sebanyak 11 ribu ekor. Pemprov Kaltim turut menjalin mitra dengan University New England (UNE) Australia. Bentuk kerja sama adalah penelitian dan pendataan untuk perkembangan indukan sapi BC di Kaltim terutama di Penajam Paser Utama dan Paser.  

WP_20160820_11_44_46_Pro

Foto : Dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Kaltim

WP_20160820_12_09_10_Pro

Foto : Dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Kaltim

Dadang menyebutkan sebanyak 10.000 ekor dukungan APBN melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan untuk kegiatan tugas pembantuan (TP). Namun terealisasi hanya 1.926 ekor yang tersebar pada dua daerah yakni Kabupaten Paser sebanyak 1.225 ekor dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekitar 701 ekor. Perkembangan ternak sapi BC Australia untuk Paser kelahiran 496 ekor dan kematian 30 ekor sehingga berjumlah 1.548 ekor.

Sementara populasi di Penajam Paser Utara dari kelahiran 409 ekor terjadi kematian 168 ekor sehingga populasi akhir 1.076 ekor. “Jadi jumlah keseluruhan 2.624 ekor dari 1.926 sapi BC Australia. Sedangkan sapi pejantan eks BC dukungan APBD provinsi sebanyak 95 ekor,” ungkap Dadang. Dia menambahkan pada  tahun 2016 lalu melalui dukungan APBD, Pemprov kembali melakukan pengadaan 370 ekor sapi eks BC. (yans/sul/yuv/Ni-Timhumasprov)

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation