Kalimantan Timur
Potensial Percepat Budidaya Peternakan Kaltim

Manfaatkan Kawasan HAT di Perkebunan Sawit

SAMARINDA – Hijauan Antara Tanaman (HAT) di kawasan perkebunan kelapa sawit sangat berperan mendukung percepatan budidaya peternakan terutama program pertambahan sapi di Kaltim dengan target mencapai 2 juta ekor hingga 2018.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Perbibitan dan Budidaya Peternakan I Gusti Made Jaya Adhi, mewakili Kepala Dinas Peternakan, mengemukakan HAT yang terdapat di kawasan tersebut sangat besar manfaatnya bagi ketersediaan pakan ternak.

“Sumber pakan yang banyak dan tersedia dalam jumlah dan kualitas baik terdapat di perkebunan kelapa sawit,” ujar I Gusti Made pada Pertemuan Koordinasi Budidaya Peternakan di Ruang Rapat Disnak Kaltim, Rabu (21/5).

Keberhasilan kegiatan  budidaya peternakan sangat besar dipengaruhi ketersediaan  atau kebutuhan pakan ternak yang mencapai 70 persen, sedangkan manajemen ternak hanya sekitar 30 persen.

Made menjelaskan kegiatan budidaya tahun anggaran 2014 yang bersumber dari APBN (Tugas Perbantuan/TP) untuk pengembangan budidaya sapi potong sebanyak 18 kelompok yang tersebar di tiga daerah.

Yakni  Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan dengan total ternak sebanyak 520 ekor. Sedangkan budidaya kerbau satu kelompok di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan ternak 28 ekor.

Sementara itu pengembangan budidaya kambing melalui kegiatan fasilitasi daerah perbatasan sebanyak enam kelompok di tiga kabupaten (Kutai Barat, Malinau dan Nunukan) dengan total 300 ekor.

Khusus populasi aneka ternak seperti ternak babi sejumlah 88.154 ekor dengan jumlah terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Barat mencapai 33.459 ekor selanjutnya Kabupaten Malinau sebanyak 13.075 ekor. Sedangkan untuk populasi ayam buras/lokal sebanyak 6.154.992 ekor  

“Populasi ayam lokal dan produksi dagingnya perlu terus kita tingkatkan agar mengurangi ketergantungan terhadap ayam ras yang sebagian besar impor. Ternak sapi kita dorong terjadi peningkatan produktivitas atau berat bobot capai minimal potong hidup sekitar 400 kilogram per ekor,” ungkap I Gusti Made.

Pertemuan koordinasi budidaya dilaksanakan tiga hari sejak 20-22 Mei diikuti 30 peserta terdiri dari kepala dinas, kepala bidang atau yang membidangi fungsi peternakan di kabupaten dan kota se-Kaltim dan Kaltara.(yans/sul/es/hmsprov).

////FOTO :  Peternakan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit.(dok humasprov kaltim)

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation