Kalimantan Timur
PPKM Dicabut Harus Makin Aktif dan Kreatif

Foto Yuvita Indrasari / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA - Ajang Pesta Rakyat Kaltim (PRK) 2023 dimanfaatkan jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalimantan Timur bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kalimantan Timur untuk mengadu kreativitas.

 

Usai bersenam ceria, Kamis pagi 12 Januari 2023, para ibu anggota TP PKK dan DWP Kaltim unjuk kebolehan berlomba merangkai empon-empon dilanjutkan bemamai.

 

"Semoga tidak sekadar berlomba, tetapi ada pesan-pesan positif saat bemamai maupun lomba empon-empon," harap Wakil Ketua TP PKK Kaltim Hj Erni Hadi Mulyadi saat membuka Lomba Bemamai dan Lomba Merangkai Empon-Empon.

 

Istri Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi ini pun berharap seluruh anggota PKK dan DWP selalu bahagia, ceria dan sehat usai berolahraga senam dan berlomba.

 

Apalagi Presiden RI Joko Widodo secara resmi lanjutnya, telah mencabut status PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di Indonesia, tidak terkecuali Kalimantan Timur.

 

Namun demikian, ungkap istri orang nomor dua Benua Etam ini, kebijakan pemerintah itu bukan berarti membuat setiap orang melakukan hal-hal yang tidak berguna sebab tidak ada pembatasan.

 

"Selayaknya, kita tetap menjaga kesehatan diri dan meningkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga serta aktif dan kreatif berkarya," ujarnya, seraya berharap wabah corona segera berlalu dan tidak kembali lagi.

 

Dia pun bersyukur dan mengajak seluruh anggota PKK dan DWP Kaltim untuk selalu bersyukur atas kondisi saat ini, terutama di saat perayaan dan peringatan HUT ke-66 Provinsi Kaltim.

 

"Saya berterimakasih kepada seluruh anggota dan pengurus PKK dan Dharma Wanita, juga seluruh perangkat daerah dan panitia yang terlibat, sehingga acara hari ini bisa terselenggara," pungkasnya.

 

Ketua DWP Kaltim Indri Indah Winarni Riza menyebutkan Lomba Merangkai Empon-Empon dan Lomba Bemamai masing-masing diikuti 33 grup peserta.

 

Sementara merangkai empon-empon setiap regu diberi waktu 20 menit, sedangkan bemamai 10 menit durasi waktunya.

 

Hadir pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim,juga hadir siswa siswi SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 9 Samarinda.(yans/sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation