Gubernur :Kaltim Sudah Sangat Siap
JAKARTA – Pemerintah Rusia sangat serius untuk menanamkan investasi ke Kalimantan Timur (Kaltim). Melalui salah satu perusahaan perkeretaapian mereka, Russian Railways, Rusia menyatakan sangat berminat bukan hanya untuk membangun jaringan rel kereta api, tetapi juga sangat berminat membangun berbagai industri dan technopark di Kaltim.
"Kami sudah mendengarkan uraian lengkap Pak Gubernur. Potensi Kaltim ternyata memang sangat mengesankan. Kami sadari itu bagian dari rencana kami dan kami akan bergerak secara bertahap," kata Presiden Russian Railways OV Belozyorov usai bertemu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (5/10).
Kehadiran Belozyorov ke Indonesia untuk menegaskan keseriusan perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki pemerintah Rusia, sekaligus sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Rusia, Mei lalu.
Belozyorov meyakinkan, dengan penghasilan sekitar USD 25 miliar dan jumlah pegawai mencapai 1 juta orang di semua holding perusahaan, Russian Railways akan mampu memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ekonomi Kaltim dan Indonesia secara umum. Russian Railways adalah perusahaan perkeretaapian terbesar di Rusia dengan bisnis utama perusahaan angkutan kargo.
Melalui project company, PT Kereta Api Borneo (KAB), Russian Railways sudah melakukan beberapa kali pertemuan dan mendalami apa yang bisa segera dilakukan untuk memulai proyek ini.
“Kami sudah melihat potensi pembangunan pelabuhan dan jalur kereta api. Bukan hanya batubara, tetapi juga untuk angkutan lainnya. Jika regulasi pemerintah memungkinkan untuk itu, maka itulah sesungguhnya yang kami harapkan,” tegas Belozyorov.
Apalagi lanjut Belozyorov, dengan kompetensi yang mereka miliki, semua jenis gerbong juga bisa mereka siapkan sehingga kereta api itu nantinya dapat mengangkut komoditi apa saja yang diinginkan, seperti dari hasil sawit, karet, kakao dan lain sebagainya.
“Sekali lagi terima kasih atas semua kehangatan yang diberikan. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik untuk kita. Kami melihat keseriusan Kaltim dan kami berharap ada langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan proyek ini selanjutnya,” pungkas Belozyorov.
Sementara Direktur Utama PT Kereta Api Borneo (KAB), Sergey Kutnesov yang baru dua bulan menjabat mengakui, sejak awal dirinya sudah merasakan dukungan luar biasa dari Gubernur Awang Faroek dan para bupati terkait rencana pembangunan rel kereta api dan kawasan industri ini.
Setelah mencermati berbagai kondisi, khususnya menyangkut permasalahan lahan dan sisi perundang-undangan terkait perijinan perkeretaapian, maka untuk tahap awal, PT. Kereta Api Borneo akan memulai aktivitas pekerjaan fisik mereka dari sisi pelabuhan.
“Pembangunan pelabuhan akan menjadi titik awal. Saat ini sudah dilakukan pembersihan lokasi, sekaligus perancangan desain untuk pelabuhan. Pembersihan diperkirakan selesai pada kwartal pertama tahun depan dan akan dilanjutkan dengan pembangunan fisik pelabuhan,” kata Sergey Kutnetsov. Dia juga mengungkapkan, di sekitar kawasan industri Buluminung tersebut, saat ini KAB telah membebaskan lahan tidak kurang dari 140 hektar.
Kepada Gubernur Awang Faroek, Sergey Kutnesov juga menyampaikan rencananya untuk mengajak mitra-mitra bisnis KAB di Rusia untuk bergabung dalam pengembangan kawasan industri dan technopark di Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Minggu depan saya akan kembali ke Rusia untuk bertemu manajemen truk Kamaz yang sudah menyatakan sangat tertarik berinvestasi ke Kaltim. Yang jelas,
Kaltim akan menjadi prioritas kami,” ungkap Sergey Kutnesov.
Menanggapi keseriusan Russian Railways menindaklanjuti kerjasama Indonesia - Rusia tersebut, Gubernur Awang Faroek Ishak mengaku sangat gembira dan bangga. “Saya merasa beruntung karena teknologi Rusia bisa diterapkan di Kaltim. Mimpi kita tentang kereta api akan segera menjadi nyata. Kita mohon dukungan semua pihak dan juga masyarakat Kaltim untuk ini,” kata Awang.
Lebih jauh dijelaskan, untuk kereta api khusus angkutan batubara sudah tidak masalah. Namun Kaltim tidak hanya memiliki batubara. Ada sumber daya alam lain yang juga memerlukan angkutan, seperti kelapa sawit, karet dan kakao.
“Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2009 dalam proses revisi untuk angkutan selain batubara, termasuk angkutan penumpang. Namun semua harus bekerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia,” sebut Awang.
Beroperasinya jalur-jalur kereta api ini nantinya diharapkan dapat mendukung Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan, Kawasan Industri Buluminung di PPU dan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di kawasan Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Tiga kawasan industri nanti bisa disatukan dengan kereta api. Khusus di Kawasan Industri Buluminung beberapa proyek yang akan segera dibangun diantaranya kawasan industri, technopark dan PLTN, pellet industri, pabrik truk Kamaz, pabrik pipa, coal storage dan panel rumah murah, serta industri pulp and paper.
Semua rencana ini (pembangunan rel kereta api, kawasan industri dan pelabuhan) sudah masuk dalam rencana tata ruang provinsi dan sudah disetujui pemerintah pusat, sehingga persoalan lahan sudah bisa dikurangi.
“Pendek kata, jangan ragukan kami. Kami akan bantu sepenuhnya dan secepatnya, termasuk untuk urusan perijinan di daerah dan pusat. Saya yakinkan, semua sudah dipersiapkan dengan baik. Terpenting juga urusan lahan untuk kereta api, pelabuhan dan technopark, daerah sudah sangat siap,” tegas Awang.
Penegasan Gubernur Awang Faroek ini pun diamini Bupati PPU Yusran Aspar dan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar. “Tentu kami sangat mendukung rencana ini, sebab ini akan memberi dampak positif bagi rakyat kami dan rakyat Kaltim lainnya,” ucap Yusran.
Bupati Kutim Ismunandar pun menimpali,”Presiden Russian Railways bersedia datang ke Indonesia untuk Kaltim, demikian pula Duta Besar Rusia untuk Indonesia. Ini menunjukkan keseriusan mereka. Saya sangat yakin apa yang dicita-citakan Pak Gubernur akan terwujud. Bagi kami ini peluang yang harus ditangkap dan dibutuhkan juga oleh para pengusaha sawit.”
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut juga dihadiri Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, Asisten Ekonomi Pembangunan H Ichwansyah, Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim M Taufik Fauzi, Dinas Kehutanan Kaltim Wahyu Widhi Heranata, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim Tri Murti Rahayu. (sul/humasprov)
05 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
06 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
28 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
15 Januari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
09 Februari 2018 Jam 17:12:38
Pembangunan
27 Mei 2023 Jam 19:57:38
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:25:39
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:21:38
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:19:10
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:17:25
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
03 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Kependudukan dan Catatan Sipil
08 Juni 2017 Jam 09:18:43
DWP
04 Januari 2020 Jam 13:39:13
Perencanaan Kegiatan
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 Mei 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian