Optimalkan Potensi Perikanan Tangkap dan Budidaya
SAMARINDA–Dengan garis pantai yang cukup panjang serta banyaknya wilayah sungai dan danau di Kaltim, potensi perikanan tangkap maupun budidaya sangat baik untuk dikembangkan. Produksi perikanan Kaltim yang bersumber dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya umum pada 2009 sebesar 129.199,7 ton, dan pada 2012 meningkat mencapai 398.323,4 ton.
“Peningkatan produksi perikanan tersebut karena didukung keberadaan armada perikanan tangkap laut. Serta semakin tumbuhnya perikanan budidaya umum yang dikembangkan oleh masyarakat Kaltim,” kata Gubernur Kaltim Dr Awang Faroek Ishak di Samarinda belum lama ini.
Usaha perikanan dari kegiatan budidaya tambak pada 2009 seluas 89.247 hektare, budidaya kolam seluas 4.262 hektare dan budidaya laut seluas 3.423,9 hektare. Kondisi ini terus mengalami peningkatan, yaitu pada 2012 luas usaha budidaya tambak mencapai 152.419 hektare, budidaya kolam seluas 2.129 hektare, dan budidaya laut/pantai seluas 6.444 hektare.
Awang Faroek mengungkapkan dalam rangka revitalisasi perikanan tangkap akan dikembangkan kapasitas tangkap dari 5 Gross Ton (GT) menjadi 30 GT secara bertahap. Pada 2012 terdapat sembilan unit kapal 30 GT dengan alat tangkap Pursesaine.
“Sektor perikanan sebagai salah satu sub sektor pertanian cukup banyak menyerap tenaga kerja. Pada 2012, perikanan budidaya menyerap tenaga kerja sebanyak 62.974 orang, sedangkan perikanan tangkap menyerap tenaga kerja sebanyak 79.674 orang,” ungkapnya.
Data BPS Kaltim 2012 menunjukkan bahwa konsumsi ikan masyarakat Kaltim telah mencapai sekitar 58 kilogram/kapita/tahun. “Ini merupakan konsumsi terbesar di Indonesia. Kondisi ini akan terus dipacu terutama untuk konsumsi bagi anak-anak balita sebagai penunjang protein hewani,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk bidang perikanan budidaya, produksi Udang Windu Kaltim yang dikembangkan secara tradisional telah memberikan kontribusi yang sangat baik terutama dalam menunjang ekspor udang nasional.
Data menunjukkan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan produksi Udang Windu hasil budidaya merupakan produksi terbesar di Indonesia dan memberikan harga tertinggi di tingkat internasional. (her/hmsprov)
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak panen ikan di Bontang. (dok/humasprov kaltim).
06 September 2019 Jam 20:28:56
Kelautan dan Perikanan
26 Juli 2017 Jam 08:50:18
Kelautan dan Perikanan
31 Januari 2018 Jam 19:20:58
Kelautan dan Perikanan
01 Mei 2020 Jam 21:47:48
Kelautan dan Perikanan
12 September 2018 Jam 18:40:14
Kelautan dan Perikanan
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
29 Agustus 2018 Jam 19:06:07
Kependudukan dan Catatan Sipil
08 April 2013 Jam 00:00:00
Politik
29 November 2018 Jam 20:59:07
Kegiatan Silaturahmi
03 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
09 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan