Forum Dialog Adiwiyata se Kaltim dan Kaltara 2014
SAMARINDA - Program Adiwiyata sangat baik untuk membudayakan perilaku yang peduli lingkungan hidup (LH) bagi para siswa di sekolah. Program ini akan menjadi media pendidikan tepat untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli pada lingkungan secara menyeluruh.
Setelah menjadi budaya, para siswa diyakini akan melanjutkan kebiasaan positif itu di rumah dan lingkungan. Selanjutnya, diharapkan masyarakat ikut memiliki pengetahuan, keterampilan sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun kolektif untuk memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini dan mencegah adanya masalah baru.
“Prinsip dari pendidikan lingkungan hidup adalah proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup. Dimulai sejak pra sekolah dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim H Riza Indra Riadi usai membuka Forum Dialog Sekolah Adiwiyata Provinsi se-Kaltim dan Kaltara 2014 di Kantor BLH Kaltim, Rabu (19/3).
Kebiasaan ini juga akan mengajarkan kepada setiap orang tentang pentingnya mempromosikan kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan.
Pendidikan lingkungan hidup akan difokuskan pada peningkatan kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan tantangan yang dihadapi. Mulai perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup serta keahlian untuk mengantisipasi terjadi permasalahan lingkungan hidup.
Demi menyukseskan hal tersebut, Program Adiwiyata perlu dilaksanakan di masing-masing sekolah. Program Adiwiyata terbuka bagi semua sekolah, baik sekolah lama maupun baru, sekolah negeri maupun swasta. Program ini membutuhkan kreatifitas dan semangat tinggi serta kerja keras semua elemen.
Saat ini sekolah Adiwiyata di Kaltim mencapai 208 sekolah dari 1.213 sekolah yang ada di Kaltim dan Kaltara Target 2014 akan ada penambahan 50 sekolah untuk menjadi sekolah Adiwiyata.
Beberapa hal yang bisa dilakukan di sekolah dalam pembiasaan kegiatan Adiwiyata, yakni memperingati hari-hari Nasional terkait lingkungan hidup, antara lain Hari Sejuta Pohon pada 10 Januari, Hari Sampah yang diperingati setiap 21 Februari dan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia setiap 5 Juni.
“Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya memperkenalkan siswa pada lingkungan sebenarnya. Sehingga mereka dapat melanjutkan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” jelasnya.
Pada Forum Dialog Sekolah Adiwiyata Provinsi se-Kaltim dan Kaltara 2014 juga dilaksanakan pameran produk yang dibuat dengan mamanfaatkan sampah. (jay/sul/es/hmsprov).
///FOTO : H Riza Indra Riadi
04 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
08 Januari 2018 Jam 12:59:32
Pendidikan
01 Juli 2019 Jam 21:10:50
Pendidikan
21 Januari 2018 Jam 20:47:37
Pendidikan
15 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
19 September 2019 Jam 07:55:20
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
27 November 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 Oktober 2019 Jam 19:20:56
Kehumasan
22 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
15 April 2022 Jam 21:20:35
Perhubungan