SAMARINDA - Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kaltim diharapkan menaruh komitmen tinggi untuk mendukung program yang bersentuhan dengan pemberdayaan masyarakat.
Sesuai evaluasi yang dilakukan, program pro rakyat sangat diperlukan untuk menurunkan angka kemiskinan yang kini mencapai 6,68 persen dari jumlah penduduk di Kaltim.
“Contohnya pembebasan lahan untuk kepentingan pelayanan masyarakat. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat perdesaan yang menuntut harga lahan melebihi nilai jual objek pajak (NJOP),” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim HM Jauhar Effendi usai pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) BPMPD se-Kaltim di Samarinda, Senin (11/3).
Permasalahan ini tidak bisa dibiarkan. Karena, saat satu rencana menemui kesulitan, maka pemerintah daerah tidak akan mampu melaksanakan program yang menyentuh pada pemberdayaan masyarakat.
Padahal, lanjut dia, pelaksanaan program-program itu semua ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Apalagi, saat ini banyak program pusat yang diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berharap instansi terkait, khususnya Badan Pemberdayaan Masyarakat di kabupaten dan kota dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa pembebasan lahan tersebut bertujuan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan aparatur pemerintah. Contohnya, pembangunan kantor desa, posyandu dan gedung pendidikan anak usia dini,” ungkap Jauhar.
Kalau pemerintah kabupaten dapat mendukung dan memiliki komitmen menyukseskan pemberdayaan masyarakat dan mampu mendapat lahan, guna mempermudah aktivitas aparatur perdesaan. Tentu pemerintah pusat dapat memberikan dukungan terhadap pengembangan pembangunan masyarakat perdesaan.
Dukungan yang diberikan pemerintah pusat, diharapkan tidak sia-sia. Pemerintah kabupaten harus dapat meyakinkan lahan yang dimiliki pemerintah desa di kabupaten tersebut betul-betul tidak bermasalah.
“Pemerintah desa harus dapat menyakinkan masyarakat bahwa pengembangan pembangunan di wilayah tersebut dilakukan hanya untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Diharapkan, Rakor BPMPD se-Kaltim yang digelar sehari dapat memberikan masukan kepada BPMPD di kabupaten dan kota untuk lebih semangat menyukseskan program pemberdayaan masyarakat.
Hingga saat ini kualitas SDM di lingkungan aparatur pemerintah desa belum merata. Contohnya yang terjadi di Bulungan, yakni masih banyak pemerintah desa yang tidak memiliki kepala desa, karena mereka banyak yang tidak tertarik untuk menjadi kepala desa. (jay/hmsprov).
///Foto : HM Jauhar Effendi
13 Juli 2018 Jam 20:09:14
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
03 November 2017 Jam 22:35:50
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
05 Juli 2018 Jam 19:41:47
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
12 April 2016 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
21 November 2019 Jam 23:08:03
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
04 November 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 Juni 2019 Jam 21:28:42
Perencanaan Kegiatan
22 Januari 2014 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
11 Maret 2020 Jam 09:53:56
Berita Acara
20 Januari 2020 Jam 19:46:51
Kegiatan Pemerintah
04 Agustus 2022 Jam 18:10:10
Gubernur Kaltim