Kalimantan Timur
Program Pro Rakyat Terus Dilanjutkan

Halal Bihalal Akbar di Pantai Lamaru

BALIKPAPAN-Gubernur Awang Faroek Ishak kembali mengajak masyarakat Kaltim untuk bersama-sama mendukung gerak maju pembangunan daerah dengan kebersamaan dan kekompakan. Slogan “Membangun Kaltim untuk Semua” yang digaungkan sejak lima tahun lalu pun telah diimplementasikan dalam berbagai program pembangunan pro rakyat yang strategis dan penting.
Slogan “Membangun Kaltim Untuk Semua” dilahirkan dari kesadaran besar bahwa  pembangunan harus dilakukan secara inklusif, merata dan berkeadilan untuk seluruh masyarakat Kaltim, tanpa melihat suku, agama, kelompok maupun pandangan-pandangan politik.
“Membangun Kaltim Untuk Semua itu bukan sekedar slogan. Pembangunan inklusif sudah kita laksanakan dan program pembangunan yang menyentuh langsung seluruh lapisan masyarakat ini memang harus dilanjutkan,” kata Awang Faroek pada Halal Bihalal Akbar dan Syukuran HUT Proklamasi Kemerdekaan ke-68 di Pantai Lamaru Balikpapan, Senin (16/9).
Di depan ribuan masyarakat Balikpapan dan sekitarnya, Gubernur Awang Faroek menjelaskan, bahwa dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, provinsi kaya sumber daya alam ini dibangun dengan tiga agenda utama. Yakni menciptakan Kaltim yang aman, demokratis dan damai didukung oleh pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Kedua mewujudkan ekonomi daerah yang berdaya saing  dan pro rakyat, serta agenda ketiga, membangun kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kesehjahteraan
rakyat.
“Terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri serta dukungan forum-forum kemasyarakatan yang telah membantu mewujudkan agenda pertama menciptakan kondisi Kaltim yang aman dan kondusif,” kata Awang Faroek, dalam acara yang juga dihadiri mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (purn) Pramono Edi Wibowo tersebut.
Melalui kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, forum-forum kemasyarakatan, bersama jajaran TNI dan Polri, Kaltim telah mampu memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap stabilitas keamanan nasional.
Dengan kondisi daerah yang aman dan kondusif itulah, maka sejumlah kemajuan pembangunan yang dibalut dengan semangat “Membangun Kaltim untuk Semua” mencapai sukses yang cukup signifikan. Bukti kemajuan yang bisa dicapai tersebut bisa dilihat dari peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB). Di awal kepemimpinan Gubernur Awang Faroek, PDRB Kaltim masih sekitar Rp314 triliun. Sementara pada akhir Desember tahun ini, PDRB sudah mencapai lebih Rp420 triliun.
Peningkatan juga terjadi pada sisi investasi. Pada awal kepemimpinan Gubernur Awang Faroek investasi yang mengalir ke Kaltim hanya sekira Rp439 miliar dan saat ini sudah mencapai Rp30,47 triliun. Dengan rincian, Penanaman Modal Asing  (PMA) Rp22,77  triliun dan selebihnya merupakan investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Keberhasilan juga bisa kita lihat dari angka kemiskinan yang pada akhir 2008 masih 9,51 persen, sekarang sudah mampu kita turunkan hingga 6,06 persen. Ini dibawah rata-rata nasional dan dibawah target Milineum Development Goals (MDGs) sebesar 7,5 persen. Angka pengangguran juga berhasil diturunkan dari 11,11 persen pada 2008 menjadi menjadi 8,87 persen,” beber Awang disambut aplaus ribuan masyarakat. Bahkan khusus untuk upaya mengentaskan kemiskinan dan menekan jumlah pengangguran ini, Gubernur Awang Faroek sampai merasa perlu mengingatkan para bupati dan walikota  di Kaltim agar lebih fokus.
“Sebagai gubernur saya mencita-citakan, tidak boleh lagi ada rakyat Kaltim yang  masih miskin atau menganggur. Karena itu saya minta kepada para bupati dan walikota di Kaltim agar fokus mengurusdaerahnya memanfaatkan peluang otonomi daerah dengan sebaik-baiknya,” tegas Awang.
Otonomi daerah lanjut Awang, bisa dikatakan    berhasil apabila tingkat kemiskinan dan pengangguran di daerah semakin menurun. “Tidak bisa dikatakan berhasil suatu daerah jika angka kemiskinan dan penganggurannya masih tetap tinggi. Manfaat otonomi daerah ini dengan sebaik-baiknya untuk mengurusi rakyat, bukan hal lain yang tidak lebih penting dari urusan rakyat di daerah,” sindir gubernur.
Dia juga memastikan, pembangunan infrastruktur jalan, highway, jalan bebas hambatan, pelabuhan laut dan udara, listrik yang cukup, air minum yang layak, telekomunikasi, irigasi dan jalan usaha tani, semua itu akan diupayakan dan dibangun dengan lebih baik lagi ke depan. Mendukung hal tersebut, reformasi birokrasi juga harus dilakukan.
“Kita akan hilangkan semua penyimpangan yang mengarah pada praktik korupsi kolusi dan nepotisme dari bumi Kaltim,” seru Awang.
Momen ini juga digunakan gubernur untuk menjelaskan pentingnya pembangunan di kawasan perbatasan. “Masyarakat perbatasan harus benar-benar merasakan keberadaan Negara di perbatasan. Kehadiran itu bukan hanya dalam bentuk pos pengamanan lintas batas (Pamtas), yang harus kita hadirkan adalah kesejahteraan bagi masyarakat perbatasan. Kawasan perbatasan harus kita bangun sebaik-baiknya,” pungkasnya.
 Hadir pula dalam kesempatan halal bihalal itu, Pangdam VI Mulawarman, Mayjen Dicky Wainal Usman, Kapolda Kaltim Dicky D Atotoy, tokoh masyarakat Kaltim Yos Soetomo dan berbagai organisasi kemasyarakatan. Mereka tampak berbaur akrab diselilingi hiburan artis ibukota plus pelawak ternama, Tukul Arwana dan Tarzan. (sul/hmsprov)

Foto: KEBERSAMAAN. Dari kiri, Gubernur Awang Faroek Ishak bersama tokoh Dayak Kaltim, Jenderal (purn) Pramono Edi Wibowo, Pangdam VI Mulawarman Mayjen Dicky Wainal Usman, tokoh masyarakat Yos Sutomo dan Kapolda Kaltim Dicky D Atotoy, (samsul/humasprov kaltim).
 

Berita Terkait
Government Public Relation