Kalimantan Timur
Prolog Tanah dan Air Kaltim untuk IKN

Foto Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

BALIKPAPAN  - Tanah dan air dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diambil dari Desa Kutai Lama Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara, Museum Tenggarong  serta Kabupaten Paser sebagai simbol tanah dan air dari semua kesultanan dan suku di Kaltim. Semua mendukung pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim.

Tanah dan air yang diambil melalui ritual adat dan mendapat dukungan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Paser ini, bagaimana prosesnya, yakni dibungkus dengan kain kuning yang merupakan ciri khas kesultanan di Kaltim. Kemudian dibawa menggunakan anjat, sebuah tas seperti ransel berbentuk bundar, terbuat dari rotan. 

"Anjat adalah kerajinan anyam suku Dayak di Kalimantan Timur. Bentuk Anjat menyerupai tabung dengan tinggi sekitar 70 cm, garis tengah lingkaran atas maupun bawah sekitar 50 sentimeter," ucap Karo Adpim Setda Provinsi Kaltim HM Syafranuddin, Senin 14 Maret 2022. 

Jubir Gubernur Kaltim ini menjelaskan, anjat digunakan untuk membawa benda-benda atau hasil bumi. Bahkan, penggunaan anjat dalam prosesi hari ini juga sebagai lambang dukungan warga Dayak Kaltim akan IKN yang disatukan dengan semangat pemerintah provinsi, kabupaten dan kota serta kesultanan di Kaltim.

Sedangkan, mengenai Desa Kutai Lama pada tahun 1300 merupakan pusat pemerintahan Kutai Kartanegara dengan dengan Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti. Kemudian pusat pemerintahan pindah  ke Jembayan Kecamatan Loakulu dan terakhir di Tenggarong.

Sementara, Kesultanan Paser yang sebelumnya bernama Kerajaan Sadurengas adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada tahun 1516 dan dipimpin Ratu Aji Putri Botung atau Ratu Aji Putri Petong.

Wilayah IKN saat ini bagian dari wilayah Pemkab Kutai Kartanegara dan Kabupaten Paser yang dulunya merupakan wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara dan Kesultanan Paser.

Sedangkan pengisian tanah dan air dari Provinsi Kaltim diserahkan Gubernur Isran Noor kepada Presiden Joko Widodo di titik nol tadi pagi. Artinya, menandakan telah sah seluruh tanah dan air se-Indonesia menyatu di Benua Etam menyatu sebagai IKN.

“Terima Kasih Bapak Presiden atas penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara. Kami warga Kaltim siap mendukung dan menyukseskan,” jelas Ivan sapaan akrabnya.(jay/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation