Kalimantan Timur
PWRI Tetap Dukung Pemprov Kaltim

SAMARINDA-Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan eksistensi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kaltim sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan daerah.
Wredatama adalah orang tua yang utama. Tetapi, bisa juga disebut kelompok orang-orang yang masih potensial,  meski usia kian merambat naik menuju sepuh. Sesuai jati diri para wredatama adalah merupakan purna bhakti Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang diharapkan dapat terus meneruskan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.  
“Wredatama dianggap sebagai orang yang benar-benar telah teruji, mampu dan berhasil menjalankan tugas-tugas yang diembankan oleh negara. Karena itu, dengan pengalaman dan wawasan yang sudah teruji, anggota PWRI diharapkan masih bisa berperan, berkarya sesuai bidang masing-masing tidak terkecuali turut berpartisipasi dalam pembangunan di daerah ini,” kata Awang Faroek Ishak saat memberikan sambutan pada Silaturrahmi Wredatama Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (16/1).
Menurut Awang, wredatama harus tetap berperan mendukung Pemprov Kaltim melaksanakan program yang telah direncanakan. Karena, mewujudkan visi dan misi Pemprov Kaltim memang tidak mudah. Perlu dukungan dan kerjasama yang baik, serta harus dilaksanakan secara konsisten bersama-sama kalangan pemerintahan maupun masyarakat, tidak terkecuali partisipasi dari para wredatama sesuai dengan profesi dan kemampuan yang dimiliki.
Pemprov Kaltim juga tetap memberikan perhatian yang besar pada para wredatama, terutama menyangkut kesehatan, agar dalam usia yang tersisa seorang wredatama bisa tetap sehat, segar bugar dan produktif.  
”Salah satu masalah kesehatan yang mendapat perhatian adalah penyakit jantung. Seperti diketahui, jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia belakangan ini semakin bertambah. Penyakit ini tergolong penyakit degenaratif termasuk di antaranya hipertensi, diabetes, ginjal dan kanker,” jelasnya.  
Penyebab penyakit degeneratif sangat erat hubungan dengan faktor perilaku hidup sehat seseorang, misal pola makan, kebiasaan merokok, minum minuman keras, kurang berolahraga dan makanan berlemak/kolesterol. Penyakit degeneratif tidak terjadi hanya pada orang dengan tingkat sosial ekonomi menengah ke atas, atau pada kalangan pejabat maupun para eksekutif muda saja, tetapi terjadi juga pada semua lapisan masyarakat yang berekonomi lemah.  
”Untuk itu kita harus selalu mewaspadainya. Diharapkan, dengan perhatian yang dilakukan pemerintah terhadap wredatama, semoga wredatama juga turut mendukung kinerja yang dilakukan pemerintah di daerah,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, saat ini Pemprov Kaltim dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan akan terus berupaya memberikan perhatian yang sungguh-sungguh pada perluasan dan penyebaran pembangunan sarana kesehatan secara merata.  Untuk itu, pemerintah juga sudah membangun sejumlah rumah sakit, Puskesmas, Pukesmas Pembantu, Klinik Bersalin, Poliklinik Desa, penambahan tenaga dokter untuk daerah terpencil dan penyediaan peralatan kesehatan serta obat-obatan.  
Bahkan khusus untuk penyakit jantung, di RSUD A Wahab Sjahranie Samarinda maupun RSUD di masing-masng daerah sudah mampu memberikan pelayanan pemeriksaan, operasi, pengobatan dan perawatan pasien penderita penyakit jantung. (jay/hmsprov)

//Foto: SUDAH TERUJI. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyerahkan bingkisan pada wredatama Yurnalis Ngayoh yang juga mantan Gubernur Kaltim (syaiful/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation