SANGATTA – Pemerintah Provinsi Kaltim menempatkan pembangunan sektor perindustrian, perdagangan koperasi dan usaha kecil menengah (Indagkop UKM) pada posisi strategis dalam arsitektur pembangunan daerah. Hal itu diungkapkan Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis yang disampaikan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah HM Yadi Robyan Noor pada Rapat Koordinasi Penyusunan Program Indagkop UKM di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kutai Timur, Selasa (13/3).
Menurut dia, saat ini instansi teknis di daerah perlu memacu dilakukannya diversifikasi produk andalan daerah yang berimbas pada peningkatan nilai tambah dan terbuka peluang usaha. “Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu penyebab belum berkembangnya diversifikasi produk,” sebut Roby.
Dibuktikan dengan masih dominannya lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan peranan sebesar 46,31 persen. Sedangakn lapangan usaha lainnya seperti industri pengolahan 19,07 persen, konstruksi 8,07 persen dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 7,96 persen. Walaupun fakta di lapangan lanjutnya, industri pengolahan memiliki andil pertumbuhan tertinggi mencapai 0,74 persen dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Karenanya, ketersediaan SDM andal dan berkompeten serta terbangun infrastruktur yang memadai diyakini akan mampu mendorong terciptanya diversifikasi produk andalan. “Pemprov telah menetapkan program pertanian dan sumber daya terbarukan menjadi lokomotif ekonomi ke depan. Karena melalui kegiatan industrilisasi dan hilirisasi menjadi potensi diversifikasi produk andalan Kaltim yang besar,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim H Fuad Assadin mengungkapkan rakor sebagai bagian evaluasi 2017 dan pelaksanaan kegiatan Indagkop UMKM tahun 2018 serta menyusun program 2019. “Rakor ini sangat penting dan strategis dalam menyinkronkan program pusat, provinsi serta kabupaten dan kota di Kaltim agar kegiatan berjalan optimal dan berimbas pada peningkatan kesejahteraan rakyat,” ujar Fuad Assadin.
Kegiatan bertema Sinergitas Sektor Industri Perdagangan Koperasi UKM dalam rangka Mewujudkan Penguatan Ekonomi Masyarakat Menuju Kesejahteraan yang Adil dan Makmur dilaksanakan selama tiga hari (13-15 Maret) dan diikuti 266 peserta dari provinsi, kabupaten dan kota serta para pelaku usaha dan ekonomi kreatif.
Tampak hadir Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Kepala Dinas Indagkop UKM Kabupaten dan Kota se-Kaltim, jajaran FKPD Kutai Timur dan pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim. Rakor menghadirkan narasumber Aji Sofyan Effendi dari Universitas Mulawarman Samarinda, Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Bappeda Kaltim. (yans/sul/humasprov)
03 Januari 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
27 Maret 2019 Jam 22:08:12
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
27 September 2018 Jam 17:57:01
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
08 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
23 Januari 2013 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
02 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
25 Juli 2018 Jam 10:36:44
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
14 Maret 2018 Jam 20:19:45
Sosialisasi Masyarakat