SAMARINDA - Pandemi virus corona memang masih berlangsung, tapi kualitas kerja bukan berarti boleh menurun. Sebaliknya justru harus lebih meningkat. Hal ini berhasil dibuktikan jajaran Dinas Pendidikan Kaltim. Di tengah pandemi virus corona yang begitu masif, ternyata rapor data pokok pendidikan (Dapodik) Provinsi Kaltim mampu menempati peringkat kedua dari 34 Provinsi atau masuk lima provinsi terbaik rapor dapodik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi mengatakan prestasi tersebut berkat kerja keras yang dilakukan seluruh jajaran satuan pendidikan di masing-masing sekolah atau manajemen sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.
"Peringkat tersebut memang perlu kita kejar. Hal ini berkaitan dengan dukungan Pemerintah Pusat ke daerah. Alhamdulillah rapor dapodik Kaltim peringkat kedua se-Indonesia," kata Anwar Sanusi, Rabu (3/6/2020).
Menurut Anwar, dapodik yang dimiliki Kaltim bisa diakses secara nasional. Karena, yang menetapkan rapor tersebut adalah pusat secara nasional, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Secara nasional, saat ini nilai rapor Dapodik Provinsi Kaltim 92,44 lebih tinggi dari Provinsi Jambi di posisi ketiga dengan nilai 92,39. Kemudian disusul keempat Kalimantan Barat 92,18 dan kelima Provinsi Jawa Barat 92,17. Sedangkan posisi pertama ditempati Provinsi Bali dengan nilai 92,58.
"Dengan hasil tersebut, maka Provinsi Kaltim berhak dan mudah mendapatkan dukungan atau bantuan dari pusat, berupa dana alokasi khusus (DAK) di bidang pendidikan. Makanya, hingga saat ini kita terus berupaya menertibkan data pokok pendidikan di daerah," jelasnya.
Artinya, dapodik ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah siswa laki-laki maupun perempuan dan berapa jumlah guru PNS atau honor akan bisa terakses secara nasional.
Data tersebut, telah diakui secara nasional, sehingga daerah akan lebih mudah meminta bantuan ke pusat.
"Makanya, saya meminta setiap sekolah untuk memperbaiki dapodik mereka. Alhamdulillah dengan dapodik kita saat ini, Kaltim mendapatkan DAK yang tahun sebelumnya hanya Rp126 miliar tahun ini menerima DAK kurang lebih Rp180 miliar," jelasnya. (jay/sul/humasprov kaltim)
18 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
30 Januari 2019 Jam 19:49:23
Pendidikan
11 September 2019 Jam 23:20:45
Pendidikan
02 Juli 2020 Jam 13:02:32
Pendidikan
08 September 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
15 Februari 2020 Jam 08:40:49
Pendidikan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
05 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
14 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 Januari 2020 Jam 14:39:14
Sumber Daya Manusia
13 September 2022 Jam 06:15:42
Informasi dan Komunikasi
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah