Kalimantan Timur
Rasa Nasionalisme dan Kebangsaan Harus Terus Dijaga

Pengibaran Bendera Merah Putih 1.000 M2 di Pantai Lamaru


BALIKPAPAN -  Bangsa Indonesia dihadapkan pada persoalan besar yang perlu mendapat perhatian yaitu menurunnya rasa nasionalisme dan kebangsaan di kalangan generasi muda sebagai dampak negatif globalisasi. Rasa nasionalisme dan kebangsaan harus terus dijaga hingga bangsa Indonesia tidak kehilangan jati diri.  
Hal itu dikatakan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara Kibar Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 m2, di Pantai Lamaru Balikpapan, Selasa (21/5).  Kegiatan itu menjadi  bagian dari rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2013.
Hadir dalam kegiatan itu Pangdam  VI/Mulawarman Mayjen TNI DickyWainal Usman, Kapolda Kaltim  Irjen  Pol.  Anas Yusuf dan Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisal. Nampak hadir juga Plt. Sekda Kaltim Rusmadi, Kepala Biro Humas dan Protokol Adiyat dan sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemprov Kaltim.
“Saat ini kita dihadapkan pada permasalahan menurunnya komitmen anak bangsa pada rasa kebangsaan,” kata Awang.
Selain rasa kebangsaan yang menurun, kata Awang, persoalan lain yaitu meluasnya pengaruh budaya asing yang menggerus budaya lokal yang disebabkan mudahnya akses informasi karena kemajuan teknologi. Ditambah lagi semakin diabaikannya peraturan dan ketentuan hukum.
“Diperlukan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi hal itu, yaitu dengan pembangunan karakter bangsa,” ujar Awang.
Dia mengatakan, pembangunan karakter diarahkan pada pembentukan jati diri bangsa, menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia dengan dasar akhlak mulia dan integritas tinggi.
“Hilangnya karakter bangsa berarti hilang generasi penerus kita.  Rasa nasionalisme dan jiwa kebangkitan nasional harus kita jaga dengan sungguh-sungguh,” tegas Awang.
Pangdam  VI/Mulawarman Mayjen TNI DickyWainal Usman mengatakan kegiatan Kibar Bendera Merah Putih yang diikuti sejumlah elemen pemuda dan TNI, Polri itu adalah  wadah menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
“Momen ini bagus sekali untuk memupuk jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda dan harus dilaksanakan terus-menerus,” kata Dicky.
Upacara pengibaran Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 m2 itu diikuti sebanyak 5.000 orang yang berasal dari  sejumlah elemen pemuda diantaranya pramuka, satuan karya, PMI dan PMR. Selain itu ada kelompok tani , komponen Basarnas  dan satuan tugas Badan Penanggulangan Bencana Kaltim dan Balikpapan juga diikuti anggota TNI/Polri.
Ketua pelaksana kegiatan Supriyadi mengatakan, pengibaran Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 m2 itu  akan tercatat dalam rekor dunia dan dikibarkan dari menara pionering dari bambu setinggi 67 meter dan hanya diikat menggunakan tali tanpa ada satupun paku.
“Dibutuhkan 1.200 batang bambu dan dua ton tali untuk mengibarkan bendera ini. Bendera raksasa  ini baru bisa  dibentangkan  setelah ditarik oleh sekitar 350 orang,” ujar Supriyadi. (gie/hmsprov).

////Foto : (dari kiri) Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisal, Kapolda Kaltim  Irjen  Pol.  Anas Yusuf, Pangdam  VI/Mulawarman Mayjen TNI DickyWainal Usman, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Anggota DPRD HM Hatta Zainal dan tokoh masyarakat Yos Sutomo, saat menghadiri pengibaran Bendera Merah  Putih 1.000 m2 di Pantai Lamaru.(soegi/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait