Kalimantan Timur
Ratusan Tukik Dilepasliarkan ke Laut Maratua


MARATUA -  Sebagai bentuk  peduli dan upaya melindungi, serta konsisten menjaga kelestarian penyu, rombongan kunjungan kerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Maratua melepasliarkan ratusan tukik ke habitatnya.

 

Ratusan tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil penetasan relokasi telur penyu di Demplot Penyu Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau.

 

Berlokasi di Pantai Green Nirvana Maratua Resort, Kepala Biro Administrasi  Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kaltim M Syafranuddin, Kepala Biro Adbang Lisa Hasliana, Kepala Dinas Pangan TPH Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Kominfo M Faisal, Direktur RSUD AW Syahranie Samarinda dr David Hariyadi Masdjoer serta beberapa pimpinan perangkat daerah melepasliarkan tukik-tukik dari jenis Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).

 

Karo Adpim Syafranuddin mengungkapkan pelepasliaran tukik merupakan bagian dari implementasi peduli dan lindungi pelestarian hewan reptil laut ini.

 

"Habitat hidup penyu ini kan memang di laut, namun terkadang datang ke darat untuk bertelur," kata Ivan, sapaan akrab Jubir Gubernur Kaltim ini, usai melepasliarkan tukik dari Sangalaki, Selasa (21/12/2021) malam.

 

Melepasliarkan tukik diakui Ivan, menjadi pengalaman menarik dan pertamanya, yang juga diamini para kepala OPD yang ikut melepasliarkan bayi-bayi penyu itu.

 

Misal, Karo Adbang Lisa Hasliana, yang juga Ketua Rombongan Kunker Pemprov Kaltim ini mengakui melepas tukik baru pertama kali dilakukannya.

 

"Awalnya geli saat memegang anak penyu ini. Dan ini baru pertama kali saya melepas tukik," ujar Lisa.

 

Demikian halnya, Kepala Diskominfo Muhammad Faisal, juga merasa canggung dan khawatir saat menyentuh anak penyu itu.

 

"Jujur ini pengalaman pertama saya bisa melepas tukik. Semoga mereka bisa bertahan dan berkembang biak, sehingga terhindar dari kepunahan," ucap Faisal.

 

Tidak kalah serunya, Direktur RSUD AW Syahranie Samarinda dr David Hariyadi Masdjoer, terlihat sangat bersemangat saat melepasliarkan tukik-tukik di pantai yang tampak gelap gulita ini.

 

"Sudah berapa kali ke sini, tapi baru pertama kali ini saya bisa melepas tukik langsung ke laut," ungkap David yang terlihat seakan tidak percaya dirinya berkesempatan memegang dan melepas tukik.

 

Demikian Kepala Dinas Pangan TPH Siti Farisyah Yana yang malam itu juga bersikeras bisa ikut terlibat melepas anak-anak penyu yang tampak lucu namun menggelikan ketika dipegang.

 

"Alhamdulillah bisa melepas tukik-tukik ini ke habitatnya. Lucu dan geli memegangnya," kata Yana.

 

Penyu merupakan salah satu biota laut yang terancam punah dan statusnya telah dilindungi secara nasional dan internasional.

 

"Konservasi penyu merupakan upaya pemerintah dalam menjamin kelestarian penyu di Indonesia. Kita berterimakasih kepada BKSDA Kaltim yang terus melakukan pelestarian," pesannya.

 

Atas nama Pemprov Kaltim, Ivan mengharapkan kegiatan pelepasliaran tukik menjadi sarana edukasi kepada masyarakat  pentingnya melestarikan penyu. 

 

“Semoga kegiatan ini juga meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan biota laut yang dilindungi ini,” harapnya.(yans/sdn/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation