Kalimantan Timur
Rektor Unhas : IKN di Kaltim Harga Mati, Bukan Harga Hidup

Foto Syaid Syaiful Anwar / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

MAKASSAR - Keberadaan ibu kota negara baru Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur momentum buat Indonesia timur bangkit.

 

"Kami merasa yakin dan ini adalah momentum," tegas Rektor Universitas Hasanuddin Profesor Jamaluddin Jompa saat kuliah umum Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor di Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis 26 Januari 2023.

 

Karena IKN, lanjutnya, peluang besar untuk penguatan ekonomi, pengembangan fasilitas pemerintahan dan pembangunan pusat industri baru di wilayah timur Indonesia

 

"Ini sekali lagi, saya tegaskan menjadi catatan kami, Unhas," ucapnya lagi.

 

Bahkan guna menguatkan keyakinan terkait IKN, Jamaluddin mengungkapkan Unhas telah membentuk pokja khusus untuk IKN yang sudah bekerja melakukan kajian dan penelitian.

 

"Sebenarnya sudah lama bekerja Pak Gubernur. Supaya kita paham betul IKN ini," ungkapnya.

 

Selain itu, pihak kampus mendorong para mahasiswa agar tidak ketinggalan untuk tugas akhirnya bisa mengambil topik-topik tentang IKN di Kaltim.

 

"Bagi kami bukan berarti kita terlalu ngotot. Untuk sesuatu yang sangat penting, ini adalah sesuatu yang kita prioritaskan agar tidak ada lagi keraguan, jangan ada keraguan, IKN ini harus kita support," tandasnya.

 

Terlepas dari itu semua, diakuinya, banyak tantangan tapi pemerintah tidak boleh menyerah, sebaliknya peluang untuk terus dipacu pembangunannya dan dikembangkan.

 

"Sering saya sebut ini harga mati, artinya tidak usah lagi diperdebatkan. Jadi harga mati bukan harga hidup ya, ini dalam konteks jangan terlalu diperdebatkan lagi," jelasnya.

 

Karena IKN ini, baginya momentum terbaik, bahkan sudah sangat baik sebab sudah jalan, sehingga Unhas menjadi bagian penting dalam proses penguatan IKN.

 

"Unhas sebagai mitra strategis menjadi bagian penyemangat. IKN harus semakin maju dan perkembangannya semakin meyakinkan kita," pungkasnya.

 

Gubernur Isran Noor menyampaikan terimakasihnya atas keyakinan dan dukungan Unhas dalam melakukan percepatan mewujudkan IKN.

 

"Saya sangat sepakat IKN harga mati Pak Rektor, bukan harga hidup. Artinya, tidak berubah lagi dan tidak ada keraguan," ungkap orang nomor satu Benua Etam ini.

 

Terlebih lagi rencana pemindahan ibu kota negara telah dicanangkan oleh Presiden Soekarno ke Kalimantan Tengah, Presiden Soeharto ke Jonggol dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jonggol Selatan.

 

"Itu artinya apa? Artinya ibu kota negara memang harus dipindahkan. Kalau ada yang beranggapan terlalu cepat,maka bagi saya itu sudah lambat, sangat terlambat, sebab pemindahan itu sudah direncanakan oleh presiden pertama Indonesia," tutup Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ini. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation