Kalimantan Timur
Reuni 'Spesial' SMP PGRI 2 Samarinda, Bangganya Bisa Jadi Gubernur

Gubernur Awang Faroek menerima cendera mata berupa foto-foto kenangan 'jadul' SMP PGRI. Gubernur Awang Faroek ternyata kepala sekolah pertama di SMP tersebut. (YUVITA/HUMASPROV)

 

SAMARINDA - Reuni dan silaturahim alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 2 Samarinda di Gedung Serbaguna Olah Bebaya Lamin Etam, Kamis (15/3) menjadi momen yang sangat spesial. Berbeda dari reuni pada umumnya, reuni kali ini secara khusus dihadiri Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak. 

 

Usut punya usut, ternyata Gubernur Awang Faroek Ishak adalah kepala sekolah pertama di SMP tersebut. Tepatnya antara tahun 1975-1978. Maka jadilah reuni itu bukan hanya menghadirkan berjuta kenangan bagi para alumni dan guru, tetapi juga menghidupkan kesan sangat mendalam dari seorang Awang Faroek Ishak. "Syukur alhamdulillah kita masih bisa bertemu malam ini. Saya sangat bahagia, walaupun kebanyakan sudah jadi kakek-kakek dan nenek-nenek. Semua harus kita syukuri, silaturahmi seperti ini sangat penting dan pintu rumah saya selalu terbuka untuk semuanya, kapan saja. Silahkan," kata Awang disambut aplaus ratusan alumni SMP PGRI 2 yang hadir malam itu.

 

Acara diawali dengan penampilan tari dan paduan suara dari siswa-siswi SMP PGRI 2 Samarinda. Dilanjutkan dengan pemutaran video singkat berupa ulasan foto sejak angkatan pertama hingga angkatan terakhir. Suasana haru dan sesekali diselingi kehebohan, ketika nampak gambar-gambar yang menghadirkan kebersamaan mereka saat mereka masih berusia belasan tahun dan masih sangat muda dan lucu. Reuni mengangkat tema  "Merajut yang Hilang, Memupuk Persaudaraan" dihadiri ratusan alumni dari semua angkatan (1975-2005). 

 

Selain mengajak para alumni dan guru SMP PGRI 2 terus menjalin silaturahim dan terus berkomunikasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, Gubernur Awang Faroek juga mengajak semua alumni berperan dalam pembangunan daerah. 

 

Pesan penting yang disampaikan Gubernur Awang Faroek dalam suasana haru itu adalah sebuah prinsip yang menurutnya sangat penting dan sudah semestinya menjadi pegangan setiap insan yang pernah belajar. "Pada kesempatan yang sangat baik ini, saya hanya ingin berpesan. Tidak ada yang namanya mantan guru. Guru tetaplah guru. Tidak ada mantan guru. Saya saja,  masih ingat guru-guru SD saya. Dan sampai sekarang mereka tetap saya anggap guru-guru saya," tegas Awang. Di akhir acara, Gubernur Awang Faroek meresmikan logo baru Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP PGRI 2 Samarinda.  

 

Mewakili sesama alumni, baik siswa maupun para guru dan kepala sekolah, Zainal Arifin menyampaikan rasa bangga seluruh alumni SMP PGRI 2 karena kepala sekolah yang mereka segani di era mereka, saat ini duduk sebagai pucuk pimpinan tertinggi Provinsi Kalimantan Timur. "Meski sekolah kami hanya sekolah swasta, kami sangat bangga karena kepala sekolah kami sekarang duduk di kursi Gubernur Kaltim. Hormat kami untuk Pak Awang yang memberikan kebanggaan bagi kami," puji Zainal Arifin.

 

Gubernur Awang Faroek pun memberi komentar dengan mengatakan,"Memang tidak banyak yang tahu kalau saya ini mantan kepala sekolah. Yang tahu, hanya alumni SMP PGRI 2. Mudah-mudahan ini memotivasi generasi muda kita." Aplaus kembali membahana untuk Gubernur Awang Faroek.

 

Sementara itu Ketua IKA SMP PGRI 2 Samarinda Muhammad Nuh mengajak seluruh alumni dan para guru menjadikan IKA SMP PGRI 2 sebagai wadah untuk saling bertukar informasi dan sumbang saran agar komunikasi tetap terbangun. Apalagi komunikasi sangat mudah dibangun menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial. (yans/sul/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation