Rakorenbang Kehutanan 2013
TENGGARONG – Pencegahan kerusakan hutan dan upaya pelestarian hutan untuk memproduksi karbon dioksida (O2) bagi dunia, hendaknya tidak hanya menjadi slogan semata, namun harus diikuti upaya serius seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Demikian disampaikan Bupati Kutai Kartanegara Hj Rita Widyasari yang mewakili Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan Daerah (Rakorenbanghutda) Provinsi Kaltim di Kota Tenggarong, Senin (25/3).
Menurut Rita, pemanasan global dan perubahan iklim terkait erat dengan deforestasi kehutanan di Indonesia khususnya di Kalimantan, sehingga menjadikan pulau ini mendapat perhatian dunia internasional.
“Semua pihak harus berkomitmen melakukan pencegahan deforestasi kehutanan dengan melakukan penanaman pohon pada kawasan-kawasan khusus dan terpadu, guna memperoleh kualitas udara yang berujung pada hasil dan harapan perdagangan karbon bagi Indonesia,” ujarnya.
Pembangunan kehutanan saat ini mengalami masalah dan tantangan, antara lain perambahan hutan dan penebangan kayu liar (illegal logging), perdagangan sumberdaya hutan non kehutanan, kebakaran hutan, kebutuhan lahan untuk berbagai sektor usaha serta permukiman penduduk di sekitar dan di dalam hutan.
Degradasi dan deforestasi hutan di Kaltim setiap tahun mencapai masing-masing 1,3 juta hektare dan 2,6 juta hektare. Jika tidak dilakukan upaya pelestarian, kerusakan dan penurunan kualitas hutan Kaltim akan terus bertambah.
“Semakin parahnya kondisi Sumber Daya Hutan Kaltim, tidak ada pilihan selain komitmen moral dan usaha nyata di lapangan oleh semua pihak, termasuk masyarakat di seluruh kabupaten/kota,” tegasnya.
Enam langkah konkrit penanganan masalah kehutanan di Kaltim oleh Departemen Kehutanan untuk Kaltim yaitu pemantapan kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung Daerah aliran Sungai (DAS).
Kemudian pengamanan kebakaran hutan, konservasi keanekaragaman hayati, revitalisasi industri kehutanan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Chairil Anwar selaku Ketua Panitia mengatakan melalui Rakorenbanghutda 2013 ini diharapkan dapat terwujud koordinasi dan sinkronisasi program baik tingkat nasional, regional dan daerah.
“Kita berharap dari kegiatan ini dapat menghasilkan rencana kerja pembangunan kehutanan 2014 yang terkoordinasi dan tersingkronisasi dengan program Pemerintah Provinsi. Selain itu, nantinya hasilnya akan dijadikan bahan dalam Rakorenbanghut Regional Kalimantan,” ujarnya.(yul/hmsprov).
07 Februari 2022 Jam 09:55:00
Kehutanan
01 Juni 2017 Jam 00:00:00
Kehutanan
30 Juni 2020 Jam 21:59:21
Kehutanan
10 September 2019 Jam 23:46:44
Kehutanan
19 Maret 2018 Jam 20:04:18
Kehutanan
17 November 2016 Jam 00:00:00
Kehutanan
26 Maret 2023 Jam 14:43:18
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:38:50
Pembangunan
26 Maret 2023 Jam 14:31:54
Gubernur Kaltim
26 Maret 2023 Jam 14:19:03
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:03:12
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
09 Desember 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
19 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perdagangan
14 Januari 2020 Jam 11:55:31
Kegiatan Silaturahmi