Roby: Kaltim Siap Gunakan CAT
SAMARINDA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengagendakan rekrutmen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2014 untuk seluruh Indonesia dengan kuota maksimal 100 ribu kursi. Menyikapi hal itu, Pemprov melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltim berusaha untuk memanfaatkan peluang tersebut dan mempersiapkan formasi CPNS.
“Sebenarnya formasi CPNS dibuka oleh Kementerian PAN-RB karena ada dampak dari moratorium. Moratoirum penerimaan pegawai dilakukan zero growth dari 2011-2012. Artinya ada kekosongan pegawai yang pensiun cukup besar. Contohnya di Kaltim, rata-rata 200-250 orang pertahun,” kata Kepala BKD Kaltim HM Yadi Robyan Noor, kemarin.
Menurut dia, hal itu juga berlaku sama untuk seluruh Indonesia. Untuk itu pengadaan formasi CPNS akan terus dilakukan untuk menutup impact dari pegawai pensiun. Contoh kongkrit, sebut dia, pada saat sebelum moratorium jumlah pegawai di Indonesia sekitar 4,7 juta, kondisi saat ini jumlahnya menjadi 4,36 juta (per Desember 2013).
“Sebenarnya kekurangan pegawai cukup besar, namun karena keuangan negara itu terbatas maka dibukalah kuota formasi maksimal 100 ribu untuk 2014 ini,” sebut pria yang akrab disapa Roby.
Roby menjelaskan untuk formasi CPNS 2014 acuan dari Kementerian PAN-RB masih sama dengan tahun lalu dengan memprioritaskan tenaga kesehatan, pendidikan dan teknis lainnya. Hanya saja, sambung dia, menunggu proporsi yang ditentukan oleh Kementerian PAN-RB.
“Jika dulu pendidikan (55 persen), kesehatan (35 persen) dan teknis lain (10 persen). Untuk 2014 kita tunggu saja ketentuan dari Kementerian PAN-RB,” jelasnya.
Kaltim tentu saja mempersiapkan persyaratan untuk pengusulan kuota formasi, yang paling lambat diajukan pada Maret mendatang ke Kementerian PAN-RB. Tentunya dengan harapan bisa diakomodir dan mendapatkan kuota formasi tahun ini.
Syarat yang dipenuhi untuk pengadaan pegawai, yaitu memang sudah tersedia atau sudah dibuat Anjab (analisis jabatan), ABK (analisis beban kerja) dan proyeksi kebutuhan lima tahun termasuk redistribusi penataannya.
“Kaltim tetap komitmen, artinya yang tidak mengusulkan pada tahun lalu seperti Berau, Tarakan dan Kutai Kartanegara bukan karena tidak ada Anjab dan ABK, tetapi memang penataannya belum selesai. Ini yang akan kita lakukan percepatan di daerah melalui BKD masing-masing daerah,” ujarnya.
Kemudian, sambung dia, kebijakan tambahan tahun ini diprioritaskan bagi pelamar yang tesnya menggunakan CAT (Computer Assisted Test). Dan Kaltim sudah siap untuk itu, karena, kata dia, Pelaksana Tugas Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi sudah menandatangani komitmen untuk menggunakan CAT.
“Saat ini pengusulan sedang kita nilai, yakni untuk kelayakannya. Tentu prioritas untuk rumah sakit tipe A misalnya, itukan butuh tenaga banyak, dan kita sudah dapat angkanya. Maret paling lambat, artinya kami mungkin bisa saja menyampaikan sebelum Maret ke Kementerian PAN-RB,” pungkasnya. (her/sul/es/hmsprov).
///FOTO : Suasana seleksi calon PNS di Kota Samarinda 2013. Tahun ini Kaltim akan berupaya memanfaatkan peluang semaksimal mungkin untuk merebut kuota CPNS sesuai kebutuhan daerah. (dok/humasprov kaltim)
22 September 2018 Jam 14:40:21
Pemerintahan
28 Januari 2021 Jam 21:53:30
Pemerintahan
31 Januari 2019 Jam 18:11:53
Pemerintahan
24 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
04 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
10 November 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
26 Juni 2013 Jam 00:00:00
Sosial
04 Juni 2018 Jam 21:19:48
Kegiatan Pemerintah
27 Februari 2018 Jam 20:45:27
Pembangunan
27 Juni 2021 Jam 15:43:29
Berita Acara
24 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan