SAMARINDA - Pemprov Kaltim terus berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Termasuk saat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah memaksimalkan rumah sakit yang ada termasuk RS Korpri Kaltim.
Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menerangkan RS Korpri akan dibangun di Jalan KH Wahid Hasyim Samarinda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terlebih sejumlah pakar memprediksi Covid 19 minimal baru akan berakhir lima tahun ke depan.
Bersama Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kaltim M Syafranuddin, Aji Muhammad Fitra Firnanda menyebutkan pembangunan RS Korpri ditargetkan rampung dalam waktu 128 hari.
Proyek senilai Rp 43,3 miliar dengan kontraktor PT Telaga Pasir Kuta ini melibatkan PT Geomap Internasional Consultant sebagai konsultan supervisi.
“Gedung RS Korpri dirancang PT Arista Gemilang Konsulido dengan nilai kontrak Rp 674 juta lebih. Sementara pelaksananya PT Telaga Pasir Kuta dan konsultan PT Geomap Internasional Consultant dengan kontrak Rp 805 juta lebih, sehingga total biaya proyeknya sekitar Rp 45 miliar lebih karena ada review dengan nilai kontrak Rp 99 juta,” terang Aji Muhammad Fitra Firnanda yang akrab disapa Nanda.
RS Korpri sendiri dibangun menerapkan konsep ramah lingkungan terlebih di kawasan proyek kerap terjadi banjir.
Diungkapkan, nantinya bangunan RS Korpri terdiri tiga lantai dengan lahan seluas 3.600 M2. Rumah sakit ini mampu menampung 80 tempat tidur masing-masing ruang inap A sebanyak 48 tempat tidur, ruang inap B sebanyak 28 tempat tidur.
Kemudian ada ruang kebidanan, IGD dan isolasi, operasi, rawat jalan, depo farmasi, laboratorium, radiologi, CSSD dan laundry, ICU, serta kantor pengelola.
“Halaman parkir mampu menampung 22 unit roda empat dan 48 unit sepeda motor,” terang Nanda seraya menambahkan selama proyek berlangsung ada beberapa tahap pekerjaan yang dilakukan di antaranya elektrikal.
Yang pasti, timpal Syafranuddin, RS Korpri nantinya akan melayani masyarakat umum meski namanya RS Kopri.
Berkaca dengan apa yang terjadi selama ini, tentu memerlukan perhatian serius agar masyarakat tetap terlayani dengan baik terlebih jika RSU AWS mengalami gangguan seperti banjir atau tak mampu menampung pasien lagi.
“Kalau sudah tiga lantai, insyaallah layanan tetap jalan dan pasien maupun tenaga kesehatan tetap aman, tidak khawatir kebanjiran,” sebut pria yang akrab disapa Ivan ini. (sdn/sul/adpimprov kaltim)
07 November 2018 Jam 11:03:04
Kesehatan
02 Desember 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
29 Maret 2021 Jam 08:43:11
Kesehatan
22 Agustus 2020 Jam 16:27:12
Kesehatan
16 Mei 2020 Jam 20:13:32
Kesehatan
04 Juli 2021 Jam 20:06:49
Kesehatan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
07 Januari 2015 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
27 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
10 Desember 2016 Jam 00:00:00
Sosial
19 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
15 Mei 2023 Jam 14:16:08
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur