SAMARINDA - Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam (RSJD-AHM) Samarinda terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan prima melalui layanan clinical pathway. Direktur RSJD Atma Husada Mahakam, dr Padilah Mante Runa mengatakan clinical pathway adalah suatu rancangan penatalaksanaan multi disiplin klinis terbaik untuk pelayanan pasien dengan diagnosis tertentu yang dapat membantu koordinasi dan memberikan kualitas pelayanan yang prima. Oleh karena itu, RSJD AHM terus terus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dengan mengutamakan implementasi clinical pathway. "Dengan clinical pathway, pasien masuk hingga pulang harus benar-benar diperhatikan termasuk keselamatannya. Pasien tidak saja mendapatkan pelayan bermutu, tetapi dijaga keselamatannya sampai kembali ke keluarganya," kata Padilah Mante Runa, Senin (25/14).
Dengan implementasi clinical pathway, lanjut Padilah rumah sakit yang dipimpinnya tidak lagi mengalami over load (kelebihan pasien). Jumlah pasien saat ini berjumlah kurang lebih 190 orang. Padahal sebelumnya jumlah pasien mencapai 300 orang hingga terjadi kelebihan pasien. Setelah penerapan ini jumlah pasien terus menurun jumlahnya. "Dengan clinical pathway pasien cepat ditangani. Sejak masuk para pasien harus betul-betul kita perhatikan termasuk perawatannya dan keselamatannya. Yang tadinya bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tetapi dengan penerapan clinical pathway pasien paling lama hanya dua minggu dirawat sudah bisa dikembalikan ke keluarganya,"papar Padilah.
Selain implementasi clinical pathway, Padilah juga mengimbau kepada pihak keluarga yang memiliki pasien orang dengan gangguan jiwa bisa membantu RSJD AHM dengan mengubah pola pikir bahwa penanganan pasien gangguan jiwa bukan hanya tanggung jawab RSJD, tetapi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. "Memang kita yang merawat pasiennya, tetapi setelah sembuh itu tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu kita berikan apresiasi kepada keluarga yang telah membantu kita dalam dalam menjaga, merawat pasien yang sudah sembuh, karena kalau keluarga peduli dan memberikan perhatian, pasien bisa sembuh normal seperti sedia kala," ungkap Padilah
Menurutnya, untuk menjaga agar pasien tidak kambuh setelah dikembalikan ke keluarga, maka terus dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak keluarga agar tidak selalu bertumpu kepada rumah sakit, tetapi bagaimana keluarga bisa menjaga dan memelihara pasien dengan baik sehingga bisa pulih seperti sedia kala. "Kita hanya memberikan perawatan maksimal kepada pasien dan setelah sembuh dikembalikan ke keluarga. Selanjutnya keluarga yang melanjutkan perawatan pasien. Hal ini penting untuk diketahui oleh keluarga yanng memiliki pasien gangguan jiwa," papar Padilah. (mar/sul/humasprov)
13 Juli 2020 Jam 22:05:14
Kesehatan
28 Juli 2021 Jam 22:48:50
Kesehatan
21 Juni 2020 Jam 20:51:18
Kesehatan
06 Juni 2020 Jam 17:51:29
Kesehatan
26 Desember 2018 Jam 18:08:56
Kesehatan
17 April 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
17 Mei 2018 Jam 19:30:35
BNN
05 Mei 2023 Jam 21:54:53
Gubernur Kaltim
15 Juni 2016 Jam 00:00:00
Agama
10 September 2014 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
08 September 2021 Jam 21:07:46
Agenda Pemerintah