Kalimantan Timur
RSUD AWS Adakan ADP Secara Mandiri

Foto : Yuvita Indrasari

SAMARINDA - Berbagai upaya dilakukan Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan untuk penanganan corona virus diseases (Covid 19) di Kalimantan Timur. Salah satunya dalam menyiasati ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai rujukan di Kaltim. 

 

"Ketersediaan APD sudah ada dan diadakan secara mandiri oleh RSUD AW Syahranie, disamping juga kami sedang menunggu kiriman dari pusat yang jumlah sekitar 20 ribu set, namun peruntukkannya tersebar disemua daerah. Mudahan-mudahan Kaltim menjadi prioritas distribusi APD, sehingga mencukupi kebutuhan disini," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kaltim saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kaltim, Samarinda (20/03/2020). 

 

Andi menyebut Pemprov Kaltim sudah mengajukan jumlah kebutuhan set APD ke pemerintah pusat. Jumlahnya 700 set APD. "Sambil menunggu kiriman, kami berusaha untuk diadakan sendiri, pembiayaan sudah siap, namun memang dari distributor tidak tersedia stok cukup karena memang banyak sekali permintaan dari berbagai daerah," sebut Andi. 

 

Sementara, terkait ruang isolasi, Andi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit. Khusus di Samarinda, RSUD AW Syahranie siap mengalihfungsikan ruang pelayanan biasa untuk dijadikan ruang isolasi. Demikian halnya RSUD Kanudjoso Djatiwobowo Balikpapan. 

 

"Di Samarinda, ruangan yang ada di Bapelkes Provinsi Kaltim juga siap dialihfungsikan menjadi ruang isolasi penanganan Covid 19. Artinya pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Andi. 

 

Perkembangan terbaru per 20 Maret 2020, di Benua Etam terdapat 561 kasus kategori ODP (orang dalam pemantauan) dan 46 kasus kategori PDP, dengan rincian sembilan kasus positif, 18 kasus negatif dan 19 kasus masih menunggu hasil pemeriksaan. (her/yans/humasprovkaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation