Kalimantan Timur
Rusmadi: Tidak Ada yang Mubazir
 Semua Proyek Multy Year Contracts Berjalan Sesuai Harapan
 
SAMARINDA – Tidak ada proyek  yang didanai dengan sistem Multi Year Contracts  (MYC/tahun jamak) di Kaltim yang mandek apalagi mubazir. Dari 16 proyek yang dikerjakan dengan nilai kontrak Rp5,4 triliun, semuanya berjalan sesuai harapan, kalaupun terdapat sejumlah kendala, namun terus dilakukan upaya jalan keluar terbaik.
Hal itu ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Provinsi Kaltim, Dr H Rusmadi dalam jumpa pers  dengan sejumlah media massa di ruang rapat Sekprov Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (20/8).
"Pagunya memang benar Rp6 triliun tetapi nilai kontrak seluruh proyek multi year contracts  ini adalah sebesar Rp5,4 triliun,” tegasnya.
Dijelaskan penilaian hendaknya bukan dari nilai pagu untuk 16  proyek tersebut, tetapi nilai kontrak yang telah disepakati dan berapa besar anggaran yang tidak terserap. Seperti diketahui dari 16 proyek tersebut satu proyek, yakni Sistem Pengolahan Air Minum Samarinda telah selesai pengerjaannya. 
Dari sejumlah proyek tersebut, salah satunya adalah jalan tol. Didampingi Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, Suheriyatna, dijelaskan pengerjaan jalan tol Balikpapan-Samarinda  terdiri dari lima paket sepanjang 90,22 kilometer.
Kemajuan pekerjaan untuk proyek tersebut, yakni paket I dari kilometer 13 Balikpapan hingga Samboja telah terealisasi 69 persen dan estimasi hingga Desember 2013 mencapai 90 persen dengan nilai kontrak Rp375 miliar. 
Paket II untuk Samboja-Palaran I terealisasi 17 persen dengan estimasi hingga akhir tahun bisa mencapai 39 persen dengan serapan dana mencapai Rp374 miliar. Sedangkan untuk paket III Samboja Palaran II terealisasi 73 persen dan diharapkan pada akhir tahun ini mencapai 100 persen. 
Sementara itu, Paket IV dari Palaran-Mahakam Kota telah terealisasi 56 persen dengan estimasi selesai 79 persen pada akhir tahun ini. Begitu juga dengan Paket V dari kilometer 13 ke Sepinggan Balikpapan saat ini terealisasi 28 persen dengan estimasi bisa selesai 60 persen pada Desember tahun ini.
"Pada paket II Samboja menuju Palaran I memang realisasinya rendah karena disitu ada Tahura Bukit Soeharto. Namun dengan adanya Surat Menteri Kehutanan yang tidak mempermasalahkan pembanguan tol demi kepentingan yang lebih besar dan  strategis, diperkirakan pada akhir tahun ini pengerjaannya dapat dipercepat hingga 39 persen," jelasnya.
Rusmadi menegaskan bahwa proyek jalan tol ini merupakan salah satu proyek kebanggaan dan memiliki nilai strategis bagi perekonomian Kaltim. Apalagi, proyek jalan tol ini tidak saja dari Balikpapan menuju Samarinda melainkan akan berlanjut hingga ke Bontang dan Kutai Timur. 
“Ketika merencanakan jalan tol yang paling bisa diukur adalah apakah bisa berhasil atau tidak. Bukan fisiknya tetapi fungsinya apakah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat tidak,” ujar Rusmadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, Suheriyatna menjelaskan jika telah terealisasi 100 persen pun pada tiap paketnya, jalan tol ini tidak dapat dimanfaatkan sesegara mungkin karena terikat dengan operasional di bawah Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) yang mengatur soal pengelolaan jalan tol di seluruh Indonesia.
“Jadi seluruh jalan tol yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian pekerjaan Umum, termasuk tol di Kaltim,  harus taat dengan BPJT. Terkait dengan berbagai kendala yang kita hadapi, semua harus bersabar. Kita sedang berjuang untuk secepatnya menyelesaikan berbagai masalah tersebut,” jelasnya.(yul/hmsprov).
 
///Foto : Plt. Sekretaris Provinsi Kaltim, Dr H Rusmadi (dua dari kiri) saat menyampaikan keterangan pers.(yuli/humasprov kaltim)
 
 
Berita Terkait
Government Public Relation