Kalimantan Timur
Satgas PPA Garda Terdepan dan Ujung Tombak Perlindungan Perempuan dan Anak

ist

SAMARINDA - Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) selain garda terdepan juga ujung tombak dalam perlindungan dan penanganan kasus menimpa perempuan dan anak.

Menurut Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Hj Halda Arsyad, Satgas tidak saja membantu saat ada korban. 

"Namun berperan dalam upaya pencegahan dini terjadinya kekerasan," ujar Halda saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Perlindungan Peremuan dan Anak Provinsi Kaltim di Hotel Grand Victoria, Senin (7/10/2019).

Karenanya, lanjut Halda Satgas PPA harus dimaksimalkan perannya sebagai fasilitator dalam melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Selain itu, Satgas PPA memiliki fungsi penjangkauan terhadap perempuan dan anak yang mengalami permasalahan, malakukan identintifikasi kondisi dan layanan yang dibutuhkan.

Termasuk melindungi perempuan dan anak dari lokasi kejadian hingga mengungsikan mereka yang mengalamai kekerasan ke rumah singgah atau lembaga lainnya untuk menciptakan rasa aman.

Ditegaskannya, Satgas PPA pun dapat berperan untuk mendorong aparat hukum agar menegakkan hukum bagi pelaku kekerasan, sehingga memberi efek jera bagi pelaku.

Halda juga mengapresiasi komitmen Satgas PPA menjadi bagian dan partner Pemerintah dalam upaya perlindungan kepada perempuan dan anak.

“Saat ini jumlah kasus kekerasan di Kaltim yang tercatat  pada aplikasi Simfoni hingga minggu kedua September lalu sebanyak 371 kasus. Kota Samarinda menduduki peringkat pertama (199 kasus),” ungkap Halda.

Bimtek merupakan kewajiban pemerintah untuk memberikan penguatan kapasitas terhadap Satgas PPA / PATBM, sehingga mampu melaksanakan peran dan tugasnya secara maksimal. 

Halda mengharapkan Bimtek sebagai wadah tukar pengalaman dan forum diskusi yang hasilnya menjadi dasar untuk pertimbangan serta perbaikan bagi pengambil kebijakan.

Bimtek dilaksanakan selama dua hari (6 - 7 Oktober) diikuti 18 peserta dari Satgas PPA Provinsi Kalimantan Timur.(yans/her/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation