Kalimantan Timur
SDM Kaltim Dipersiapkan untuk Isi Pembangunan

SAMARINDA –Pemprov Kaltim akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sejalan dengan program-program pembangunan. Persiapan ini dimaksudkan agar putra putri  Kaltim dapat mengisi kesempatan kerja yang terbuka.  
Demikian dikatakan Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Sumber Daya Manusia, H. Bokhari Yusuf saat membuka Cerdas Cermat Empat Pilar Kehidupan Berbangsa kerjasama Dinas Pendidikan Kaltim dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Jumat (5/4).
Menurut Bokhari, Kaltim telah ditunjuk Pemerintah Pusat untuk melaksanakan berbagai pembangunan kluster industri berbasis pertanian  dan oleo chemical serta kluster industri berbasis gas kondensat.  
Selain itu, sejumlah pembangunan yang terangkum dalam program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), membuat Pemprov Kaltim  mempersiapkan SDM-nya  secara dini sesuai dengan  masing-masing bidang kerjanya.
“Dengan siapnya SDM Kaltim menyongsong sejumlah pembangunan kelak, maka peluang kerja ini nantinya diharapkan tidak saja diisi oleh tenaga kerja dari luar Kaltim, melainkan juga pekerja-pekerja asal Kaltim yang dididik melalui beasiswa Pemprov,” ujarnya.
Adapun program pendidikan yang disediakan untuk para pelajar di Kaltim yaitu kimia, industri dan oleochemical di Institut Teknologi Surabaya (ITS) sebanyak 50 orang dan 30 orang akan mengikuti pendidikan bidang perkeretaapian di Sekolah Tinggi Transportasi Darat di Jawa Barat.
Selain itu sebanyak 50 orang mengikuti pendidikan pertanian PT. Sang Hyang Sri di Subang Jawa Barat. 70 orang lainnya kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan jurusan seni tari, seni drama, seni musik, pertelevisian dan desain interior.
Menurut Bokhari, Gubernur juga sempat melontarkan ide untuk menyekolahkan siswa-siswi Kaltim untuk menjadi pilot pesawat terbang agar cita-cita pembangunan Kaltim Airlines yang telah diluncurkan Pemprov Kaltim dapat memiliki kader-kader pilot yang berasal dari putra-putri Kaltim.
 “Tetapi untuk pendidikan pilot ini masih kita kaji karena biaya untuk menjadi pilot itu sangat mahal yaitu mencapai Rp200 juta per tahunnya. Intinya,  kita ingin mempersiapkan SDM kita agar dapat mengisi pekerjaan yang kelak  tersedia,” ujarnya. (yul/hmsprov)
 

Berita Terkait
Government Public Relation