Berdayakan Kelompok Masyarakat Pemantau Api
SAMARINDA – Meskipun sudah memasuki musim penghujan (September), namun Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim terus berusaha mengantisipasi dan meminimalisir potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kaltim yang memiliki hotspot (titik api).
Kepala Dishut Kaltim Khairil Anwar mengatakan melalui UPTD PKHL (Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan) dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di bawah Kementerian Kehutanan saat ini terus dilakukan pemantauan dan pengawasan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di Kaltim.
“Kita juga dibantu oleh tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kabupaten/kota serta terus berkoordinasi dengan instansi terkait di lingkungan Pemprov untuk pencegahan maupun penanganan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kaltim,” kata Khairil, Selasa (24/9).
Dia mengungkapkan sejak Januari hingga Agustus, Kaltim ikut terbantu kondisi cuaca dengan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga dapat meminimalisir potensi kebakaran hutan dan lahan khususnya pada daerah yang memiliki hotspot. Karena, meskipun memasuki musim kemarau sejak April hingga Agustus, namun setiap bulannya kabupaten/kota di Kaltim memiliki curah hujan cukup tinggi.
“Saat memasuki musim penghujan ini kita tidak terlalu mengkhawatirkan potensi kebakaran hutan dan lahan, namun kepada masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap bahaya tersebut mengingat kondisi cuaca di Kaltim yang kadang-kadang tidak menentu,” ungkapnya.
Khairil menambahkan, hal lain yang perlu diantisipasi adalah lahan-lahan kecil yang dibakar oleh masyarakat untuk berladang, sehingga harus dijaga jangan sampai melebar dan masuk ke areal lain.
Selain itu, lanjut dia, yang patut diwaspadai adalah potensi hotspot pada lahan yang memiliki kandungan batu bara. Karena hotspot pada lahan tersebut sudah lama ada, dan jika cuaca terlalu panas akan memacu terbakarnya lahan yang ada di atasnya.
Pada 2013 ini terjadi penurunan intensitas kebakaran hutan dan lahan. Hal ini tidak lepas dari upaya Dishut melalui UPTD PKHL yang terus melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan membentuk kelompok masyarakat pemantau api di setiap kabupaten/kota sampai ke desa-desa yang anggotanya masyarakat setempat peduli api.
“Kita sangat terbantu dengan adanya kelompok masyarakat pemantau api ini. Saat ini setidaknya ada sekitar 300 orang yang tergabung dalam kelompok tersebut. Mereka ini rutin memantau dan melaporkan titik-titik api di seluruh wilayah Kaltim ke UPTD PKHL,” ucapnya. (her/hmsprov)
///FOTO : Salah satu upaya pemadaman kebakaran yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan Bukit Soeharto, beberapa waktu lalu.(dok/humasprov kaltim)
06 Februari 2021 Jam 21:54:14
Penanggulangan Bencana
31 Agustus 2020 Jam 20:38:17
Penanggulangan Bencana
06 Mei 2020 Jam 16:43:36
Penanggulangan Bencana
26 September 2020 Jam 21:42:31
Penanggulangan Bencana
19 Januari 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
27 Mei 2023 Jam 19:57:38
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:25:39
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:21:38
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:19:10
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:17:25
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 April 2018 Jam 09:01:11
Even Olahraga
13 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
05 September 2013 Jam 00:00:00
Investasi
16 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
23 Mei 2013 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM