Kalimantan Timur
Sektor Pertanian Transformasi Ekonomi Kaltim Terbarukan

Sektor Pertanian Transformasi Ekonomi Kaltim Terbarukan

 

SAMARINDA – Upaya pemerintah mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas telah sejalan dengan arah transformasi ekonomi. Peran sektor pertanian dalam struktur perekonomian daerah pada 2014 mencapai 7,96 persen atau naik 1,34 persen  di banding 2013 yang mencapai 6,62 persen.

Peningkatan pengembangan sektor pertanian Kaltim tersebut terungkap pada laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kaltim yang disampaikan Wakil Gubernur HM Mukmin Faisyal HP pada Rapat Paripurna ke-12 DPRD Kaltim di Gedung DPRD Karangpaci, pekan lalu.

Kondisi tersebut berarti proses transformasi struktur ekonomi ke arah sumber daya alam  (SDA) terbarukan telah sesuai dengan cita-cita visi Kaltim 2030. Walaupun masih terkendala keterbatasan kualitas dan kuantitas infrastruktur pendukung proses hilirisasi produk unggulan non migas.

“Proses hilirisasi produk-produk unggulan non minyak dan gas bumi (migas) diantaranya crude palm oil (CPO), karet dan produk pertanian tanaman pangan diperlukan investasi pada sektor energi dan infrastruktur sebagai prasyarat utama proses produksi hilirisasi,” katanya.

Berbagai upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB (produk domestic regional bruto) telah dilakukan melalui pengembangan agrobisnis intensifikasi dan rehabilitasi kebun lada, karet, kakao, kelapa dalam dan kopi.

Selain itu, pengembangan kawasan dan usaha peternakan, peningkatan pengembangan pengelolaan dan pemasaran produksi kelautan dan perikanan. Hal ini sesuai dengan program pembangunan prioritas daerah.

Upaya pencapaian swasembada beras melalui sasaran peningkatan produksi pangan ditunjukkan dengan rasio pemenuhan beras mencapai 67,46 persen atau produksi berasa sebesar 271.417 ton dengan tingkat konsumsi sebesar 402.366 ton beras.

Sedangkan kendala yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan beras Kaltim masih berkutat pada rendahnya rata-rata produktivas padi yang hanya mencapai 4,27 ton per hektar. Selain itu masih ada permasalahan lain diantaranya terkait berkurangnya lahan akibat alih fungsi lahan sawah juga berkurang jumlah petani sawah dan tenaga penyuluh.

Berbagai upaya guna mewujudkan swasembada pangan telah dilakukan melalui peningkatan produksi pangan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi, mekanisasi pertanian, pembangunan sarana prasarana pertanian dan penyuluhan pertanian tanaman pangan.

Pengembangan kawasan transmigrasi dan kota terpadu mandiri (KTM) serta optimalisasi fungsi jaringan irigasi. Pengembangan agribisnis peternakan (pembibitan dan budidaya.

“Termasuk peningkatan dan pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar maupun peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap. Sektor pertanian dalam arti luas selain pemenuhan kebutuhan masyarakat juga berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan  rakyat,” ungkapnya. (yans/sul/es/hmsprov).

 

///FOTO : Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal bersama Wakil Bupati Kukar HM Ghufron panen padi sawah.(dok /humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation