SAMARINDA - Ketersediaan bahan pokok di Kaltim jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H sempat mengalami gangguan. Namun demikian dipastikan, ketersediaan bahan pokok itu masih aman hingga 2,5 bulan ke depan.
"Angka ketersediaan bahan pokok bulan Mei lebih rendah dibanding persediaan awal April 2020. Penyebabnya, gangguan pasokan dari Jawa dan Sulawesi," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Fuad Asaddin di Samarinda, Kamis (21/5/2020).
Kebijakan social distancing disebut-sebut menjadi penyebab keterlambatan pasokan tersebut.
Pembatasan keluar masuk orang dari luar daerah ke Kaltim rupanya berimplikasi kepada pelayaran sejumlah kapal yang mengangkut bahan pokok.
Alasannya, tanpa membawa penumpang, kecuali bahan pokok menyebabkan biaya operasional tak tertutupi. Akibatnya, mereka cenderung merugi. Belum lagi alasan keselamatan awak kapal agar tak tertular.
"Dilaporkan ada beberapa kapal dari Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, sempat menghentikan operasinya. Namun pengangkutan melalui kontainer dan bahan pokok dari Surabaya lancar. Hanya saja mereka rutenya Surabaya-Balikpapan. Dan Kondisi stabilitas di Balikpapan, lebih baik dibandingkan di Samarinda, terutama pemenuhan kebutuhan sayuran dan bumbu-bumbuan," paparnya.
Fuad mengatakan Kalimantan Timur memiliki 23 pasar induk pantau yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Pemantauan dilakukan oleh 15 petugas pantau yang tinggal di kabupaten/kota masing-masing.
Pemantauan dilakukan secara intensif setiap hari, dan hasilnya dilaporkan dengan menginput hasil pantauan ke Sistem Informasi Perdagangan Kaltim (SIP Kaltim).
Laporan tersebut kemudian diinput ke Informasi dan pelaporan perkembangan harga bahan pokok secara nasional melalui Aplikasi SP2KP setiap hari.
Selain itu, lanjut Fuad, Disperindagkop juga melakukan pemantauan kondisi harga dan pasokan langsung ke pasar tradisional, ritel modern dan gudang distributor. Bila terjadi kenaikan harga di luar kewajaran segera diambil langkah koordinatif untuk menstabilkan harga. Seperti gula pasir dan bawang putih.
Dari pemantauan pada 14 Mei 2020 lalu, mengindikasikan di pasar rakyat secara umum stok barang kebutuhan pokok tersedia cukup. Sedangkan untuk harga bahan pokok penting (Bapokting) relatif stabil.
Kemudian, stok barang kebutuhan pokok di gudang Bulog divre dan distributor setempat, mulaii beras, gula, dan minyak goreng terpantau cukup.
"Hasil pemantauan di ritel modern, sebagian beras sudah dijual sesuai HET, dan ritel modern juga masih konsisten melaksanakan kebijakan HET. Kami juga lakukan operasi pasar gula pasir dan pasar murah online bekerjasama dengan distributor," tandasnya.
Selain itu, juga melakukan penguatan kerja sama perdagangan antardaerah (dengan Sulsel, Sulbar, Jatim, Bantaeng, Brebes) berkoordinasi dengan OPD terkait. Serta mendorong penguatan fungsi perusda kabupaten/kota dalam pengembangan usaha barang kebutuhan pokok.
Sementara itu harga bawang putih relatif turun, minyak goreng stabil, bahkan daging ayam ras secara rata-rata turun. Kasus penurunan di Berau, Kutim dan Kukar disampaikan pemerintah kabupaten yang bersangkutan.
Selain itu juga mereka membantu membeli hasil petani yang disumbangkan ke beberapa pesantren dan masyarakat tidak mampu.
Bawang merah di Balikpapan, lebih rendah daripada di Samarinda, dan beberapa kota yang lain.
Sumber bawang merah Balikpapan dari Surabaya, sedangkan Samarinda ada mengalami gangguan angkutan untuk pelayaran Samarinda – Sulawesi.
Komoditi yang menjadi fokus perhatian pemerintah provinsi dan nasional adalah gula. Dikatakan walaupun sempat terjadi kelangkaan gula, pada Maret dan April 2020, sehingga harganya melonjak dari rata-rata Rp.13.500 pada bulan Januari 2020. (mar/sul/humasprov kaltim)
05 Juli 2013 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
21 Mei 2020 Jam 20:16:55
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
06 Februari 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
10 Desember 2019 Jam 23:14:49
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13 Mei 2019 Jam 09:06:25
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
06 Juli 2022 Jam 12:57:10
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juli 2022 Jam 12:39:07
Ibu Kota Negara
06 Juli 2022 Jam 12:29:29
Ibu Kota Negara
06 Juli 2022 Jam 12:23:35
Informasi dan Komunikasi
06 Juli 2022 Jam 12:20:41
Ibu Kota Negara
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
21 Januari 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Mei 2016 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
20 Maret 2018 Jam 20:02:47
Pemerintahan
18 Februari 2016 Jam 00:00:00
Agama
28 Januari 2019 Jam 19:35:53
Kegiatan Silaturahmi