Kalimantan Timur
Seni dan Budaya Lokal Harus Terus Dilestarikan

Budaya Kaltim Tarik Perhatian Wisman

SAMARINDA -  Berbagai seni dan budaya di Kaltim, mampu menarik kunjungan Wisatawan Mancanegara  (Wisman), hal itu dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Wisman ke Kaltim yang terlihat dari pintu masuk dari Kota Balikpapan, yakni pada 2014 mencapai 13.156 orang dan pada 2015, hingga khir Oktober tercatat 19.167 orang dari taget tahun ini 20.000 orang.

     Sementara itu secara keseluruhan untuk kunjungan Wisamn pada 2014 mencapai 46.000 orang yang pada umumnya tertarik terhadap suguhan seni dan budaya pada sejumlah kawasan serta pergelaran budaya yang digelar secara periodik di Kaltim.

“Selama ini, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kaltim selalu didominasi dan banyak ditemui saat ada even atau acara internasional. Antara lain Pesta Budaya Erau dan Festival Borneo. Tidak hanya itu, beberapa turis asing mengakui seni dan budaya Kaltim memiliki keunikan tersendiri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim, Dr HM Aswin didampingi Sekretaris Disbudpar Kaltim, Sukirja, Senin (21/12). 

Aswin menjelaskan, seni budaya Kaltim banyak berfokus pada penggambaran rasa syukur terhadap sumber daya alam yang melimpah itu dianggap menarik oleh wisman. Aswin menyebutkan saat kegiatan besar, misalnya Pesta Budaya Erau, Festival Borneo, Festival Kemilau serta festival kebudayaan lain di kabupaten/kota kehadiran wisman mudah ditemukan.  

“Memang tidak dapat dipungkiri bila keindahan alam Kaltim juga menarik perhatian wisman, namun saat perayaan budaya itulah banyak wisatawan mancanegara hadir,” ujarnya.. 

Karena itu, penampilan seni harus unik dan menarik, kali ini yang diperhatikan oleh Disbudpar Kaltim adalah seni tari. Berbagai macam jenis tarian di Kaltim, mulai dari tari pesisir, pedalaman hingga tari hudoq yang menjadi khas dari suku Dayak Bahau, terus dilestarikan. Saat ini, sudah lebih dari 117 sanggar kesenian yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Kaltim. 

“Pembinaan sanggar-sanggar tari memang sudah dilakukan sejak lama, secara berkala kami juga selalu bergantian mengajak setiap sanggar seni bergantian mengisi berbagai acara kebudayaan di Kaltim, provinsi lain maupun keluar negeri,” paparnya.

Seni tari ini rutin dilombakan melalui Festival Kemilau Seni Budaya, festival yang menampilkan seluruh kesenian Kaltim. Dengan perlombaan ini, juara satu hingga tiga mendapat hadiah berupa uang pembinaan dan promosi keluar daerah hingga keluar negeri. 

“Ketika ada kegiatan di luar daerah yang bersifat promosi akan kami bawa tim dari pemenang lomba tersebut. Dengan tujuan selain untuk mempromosikan kesenian Kaltim ke provinsi atau negara lain, juga untuk memotivasi penari lain agar terus berlatih dan melestarikan kesenian asli Kaltim,” jelasnya. (aka/sul/es/humasprov).

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyalakan Brong pada pesta budaya dan adat Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara.(dok/humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation