SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Perhubungan akan mengusulkan nama Bandara Internasioanl Sepinggan Balikpapan menjadi Bandara Sultan Aji Muhammad Soelaiman, seiring dengan proyek pembangunan perluasan Bandara yang dijadwalkan selesai akhir tahun ini..
Usulan tersebut disampaikan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak sebagai bentuk pernghargaan terhadap Raja Kesultanan Kutai Ing Martadipura yang memerintah pada pertengahan abad ke-18 Masehi.
Menurut Awang Faroek, Sultan Aji Muhammad Soelaiman adalah Raja Kutai Ing Martadipura yang dikenal arif dan bijaksana serta pandai dan selalu berusaha mencari pengetahuan baru hingga ke Tanah Suci Makkah dan menyebarkan Agama Islam di Kerajaan yang dipimpinnya.
“Berkat kepemimpinan Sultan Soelaiman, Kerajaan Kutai Ing Martadipura menjadi maju, baik dari segi ekonomi dan pengetahuan keagamaan, sehingga mendapat simpati dan dicintai rakyat,” kata Awang Faroek, saat peresmian Sekretariat Lembaga Adat Budaya Kutai di Samarinda, Minggu (3/2).
Awang Faroek mengatakan, kekayaan wilayah Kerajaan Kutai telah tersohor hingga ke Belanda. Bahkan di Kaltim, Belanda telah membuat banyak perusahaan dagang Hindia Belanda atau VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Hubungan dagang antara Belanda dengan kerajaan Kutai inilah yang menjadikan Kutai memiliki kekuatan ekonomi dan politik khusus. Bahkan, ketika Sultan Aji Muhammad Soelaiman meninggal dunia, Ratu Belanda Wilhemina mengirimkan karangan bunga secara khusus.
Karena aktivitas perdagangan, terutama minyak dan hasil bumi itulah membuat pihak Belanda membangun Bandara Sepinggan di Kota Balikpapan untuk kemudahan transportasi udara.
“Setelah perluasan Bandara Sepinggan selesai dan siap diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, nama Bandara Sultan Aji Muhammad Soelaiman ini akan kita resmikan pemakaiannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, H Zairin Zain membenarkan usulan perubahan nama tersebut. Pihaknya kini tengah mengirim surat ke Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura I. Setelah disetujui, maka nama yang diusulkan akan dikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim.
Bandara Sepinggan menjadi bandara publik dan komersial setelah pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik Indonesia pada 1960 dan akhirnya dikelola Perum Angkasa Pura I pada 1987. Setelah melalui beberapa kali perluasan, Bandara Sepingan diresmikanPresiden Soeharto pada 1997.
Dengan posisi yang strategis di kawasan Indonesia Bagian Tengah, diharapkan Bandara Sepinggan dapat menjadi penghubung kawasan Indonesia Barat dengan kawasan Indonesia Timur. (yul/hmsprov).
////Foto : Pemprov Kaltim mengusulkan perubahan nama Bandara Internasional Sepinggan menjadi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Soelaiman.(dok/humasprov kaltim)
18 November 2018 Jam 20:02:28
Perhubungan
28 Juni 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
29 Januari 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
20 Juni 2018 Jam 17:31:05
Perhubungan
29 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
22 April 2022 Jam 22:54:20
Perhubungan
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
28 Mei 2020 Jam 17:27:29
Pemerintahan
12 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
10 Desember 2015 Jam 00:00:00
Politik
29 Maret 2022 Jam 21:24:39
Sumber Daya Manusia
11 September 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan