Kalimantan Timur
Serapan tenaga kerjanya capai 12.000 orang, DKP Kaltim Bina 1.200 UMKM

Nursigit

 

Serapan tenaga kerjanya capai 12.000 orang, DKP Kaltim Bina 1.200 UMKM

 

SAMARINDA - Sektor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltim terdiri dari beberapa bidang, yakni bidang perikanan tangkap,  bidang budidaya,  dan bidang penguatan daya saing produk perikanan. Salah satu program yang harus mereka tunaikan adalah program pembinaan 1.200 usaha mikro kecil menengah (UMKM).  

 

Kepala DKP Kaltim Ir Nursigit menjelaskan, bidang penguatan daya saing produk perikanan membina kurang lebih 1.200 UMKM. Jika diasumsikan satu UMKM mempekerjakan 10 orang, maka pada bidang penguatan daya saing produk perikanan itu saja sudah terserap 12.000 tenaga kerja.

 

Menurutnya, peran UMKM sangat penting untuk menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan  terutama di daerah pesisir yang mayoritas nelayan. Dengan mengelola hasil perikanan menjadi produk yang baru, tentu setiap produk akan memiliki nilai tambah. Komoditi ikan yang sebelumnya kurang ekonomis, bisa diubah menjadi lebih ekonomis.

 

"Misalnya ikan hasil tangkap nelayan, bisa diolah menjadi krupuk ikan, abon ikan, amplang, empek-empek maupun produk lain yang bernilai tambah. Tentu itu akan berpengaruh terhadap penghasilan dan peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan," kata Nursigit, Rabu (6/12).  

 

Ditambahkan, hasil tangkap nelayan baik di laut, sungai dan  danau itu bisa dilolah menjadi 45  produk turunan bahkan lebih, termasuk komoditi rumput laut. Jika pelaku UMKM bisa terus mengembangkan maka selain peningkatan ekonomi keluarga, juga akan berdampak pada penurunan angka pengangguran.

 

Lebih jauh diungkapkan Nursigit, keluarga nelayan di pesisir umumnya tidak  mengganggur, karena peluang kerja sangat terbuka. Potensi ikan yang melimpah, bisa kapan saja diolah menjadi berbagai produk turunan. Ini berbeda dengan hasil pertanian dan perkebunan yang harus menunggu beberapa bulan untuk dapat diolah lebih lanjut agar lebih bernilai tambah.

 

"DKP terus melakukan pembinaan dengan melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang bagaimana mengelola potensi ikan, dari tidak bernilai ekonomis manjadi bernilai ekonomi tinggi dan bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Nursigit. (mar/sul/ri/humasprov) 

 

Berita Terkait
Government Public Relation