SAMARINDA - Tenaga penyuluh pertanian peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan pada 2015 akan berkurang hingga 40 persen karena memasuki masa pensiun. Kekurangan tenaga penyuluh ini perlu segera diantisipasi.
Menyikapi kondisi tersebut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, akan menambah tenaga penyuluh setiap tahunnya, karena penyuluh merupakan pendukung utama pembangunan sektor pertanian.
“Pemprov akan menambah tenaga penyuluh dan minimal satu desa ada satu tenaga penyuluh," kata Awang Faroek saat memberi keterangan pers usai membuka Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltim 2013, di Hotel Atlet Stadion Madya Sempaja Samarinda, Sabtu (8/6).
Dijelaskan, antisipasi kekurangan tenaga penyuluh itu diantaranya dilakukan dengan mengirimkan 50 calon tenaga penyuluh ke Jawa Barat untuk melanjutkan pendidikan pertanian. Dengan program ini maka setiap tahun tenaga penyuluh diharapkan dapat terus ditambah untuk membantu petani dan mendukung peningkatan produksi pertanian.
"Keberadaan tenaga penyuluh sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pasalnya penyuluh yang merupakan ujung tombak itu memiliki keterampilan mengajak masyarakat untuk lebih maju dan kreatif," ujarnya.
Menjawab pertanyaan para wartawan terkait program Pengembangan Food dan Rice Estate Kaltim, khususnya di Kabupaten Bulungan, Awang menjelaskan saat ini sudah menunjukkan hasil. Sejak areal seluas 40 hektare dengan 74 petak sawah, di Desa Salim Batu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan digarap PT Nusa Agro Mandiri (NAM), Solaria Group, panen sudah dilakukan tiga kali. Bahkan rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan panen yang keempat.
“Lahan Kaltim teryata mampu dikembangkan dan telah dibuktikan dengan beberapa kali panen. Hasil produksinya pun menggembirakan. Dengan luas lahan yang ada hasil panen mencapai 60 ton dengan rata-rata perhektare 1,5 ton,”ujarnya.
Menurut Awang, pengembangan program Food and Rice Estate di Bulungan yang sudah siap panen keempat tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemprov Kaltim maupun Pemkab Bulungan untuk menindaklanjuti program pemerintah pusat mencapai swasembada pangan.
"Kami berharap kedepan produksi pertanian tanaman pangan terus meningkat seiring lahan-lahan yang baru dibuka. Terlebih lahan yang sudah bersih akan langsung ditanami sehingga produkstivias akan meningkat," ujarnya.
Upaya lain pencapaian swasembada pangan dengan mengupayakan peningkatan produktivitas melalui penggunaan varietas yang bisa mengangkat produktifitas, seperti yang bisa mencapai 10 ton perhektare. Menurutnya, peran penelitian dan pengembangan (litbang) pertanian penting untuk mencari varietas unggul tersebut.
Pemprov Kaltim juga berkomitmen tidak boleh terjadi pengurangan lahan pertanian. Karenannya, pihaknya mengeluarkan kebijakan kewajiban mengganti dua kali lipat lahan pertanian yang dialih fungsi untuk peruntukan lain. (sar/hmsprov).
Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak memperhatikan udang lobster ketika mengunjungi stan pameran PEDA VII KTNA Kaltim. (johan/humasprov kaltim).
27 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Juli 2019 Jam 22:33:33
Pertanian dan Ketahanan Pangan
09 Juni 2020 Jam 21:07:40
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Maret 2019 Jam 23:12:01
Pertanian dan Ketahanan Pangan
09 Juli 2019 Jam 21:36:28
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Februari 2018 Jam 19:15:18
Pertanian dan Ketahanan Pangan
28 Maret 2023 Jam 00:32:57
Wakil Gubernur Kaltim
27 Maret 2023 Jam 13:54:43
Gubernur Kaltim
27 Maret 2023 Jam 13:46:11
FCPF-CF
27 Maret 2023 Jam 06:36:34
Gubernur Kaltim
27 Maret 2023 Jam 06:31:31
Program Pemerintah
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
09 November 2015 Jam 00:00:00
Pekerjaan Umum
08 Mei 2019 Jam 21:49:41
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
19 November 2015 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
17 September 2020 Jam 22:22:01
Administrasi Pembangunan
11 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan