Kalimantan Timur
Siap Wujudkan RSUD AWS Jadi Kelas Dunia

SAMARINDA- Direktur RSUD Abdul Wahab Syahrani (AWS) dr H Rachim Dinata Marsidi mengatakan siap mewujudkan RSUD AWS menjadi rumah sakit berkelas dunia, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat.
Agar mewujudkan itu, maka pelayanan di rumah sakit harus terus ditingkatkan. Memang saat ini untuk mewujudkan masih banyak permasalahan, tetapi itu hanya miskomunikasi.
“Saya yakin RSUD AWS bisa mewujudkan itu semua. Karena, semua stakeholder harus saling bekerjasama, termasuk Jamkesmas dan Jamkesda adalah kewajiban. Bahkan, itu harus dipenuhi semua. Saya yakin, masyarakat akan sejahtera dan senang, karena dengan adanya Jamkesda dan Jamkesmas, mereka tidak akan dipungut biaya, terutama yang betul-betul masyarakat miskin,” kata Rachim Dinata Marsidi usai pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan pejabat struktural eselon II dan III di lingkungan Pemprov Kaltim di Pendopo Lamin Etam Samarinda, Kamis (17/7).
Menurut dia, agar program pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin dapat berjalan sukses melalui Jamkesda dan Jamkesmas, maka pendataan kategori masyarakat miskin harus sesuai dengan kartu tanda penduduk yang dimiliki, sehingga dapat dibuatkan kartu bahwa tergolong masyarakat miskin. Artinya, ketika berobat ke rumah sakit, maka masyarakat dapat menunjukkan data tersebut.
Mewujudkan pelayanan yang baik, tentu juga harus didukung dengan pelayanan yang baik dari tenaga kesehatan yang dimiliki, baik dokter dan perawat. “Jadi, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang merasa bahwa rumah sakit ini kumuh, perawatnya tidak banyak senyum dan tidak baik. Apalagi, RSUD AWS memiliki peralatan terbaik di Kaltim. Bahkan SDM di rumah sakit adalah nomor satu. Kenapa rumah sakit ini tidak bisa menjadi rumah sakit terbaik mengenai pelayanan terhadap pasien, saya yakin bisa,” jelasnya.
Bahkan, diharapkan ke depan warga Kaltim tidak perlu lagi dirujuk ke luar negeri dan Jakarta jika perlu mendapatkan perawatan yang berkelas. Bahkan, kualitas alat di RSUD AWS sama dengan yang dimiliki rumah sakit di Singapura.
“Mungkin yang menjadi masalah adalah perawatnya yang kurang senyum, sehingga pasien kurang berminat ke rumah sakit ini. Apalagi, saya bertekad tahun ini rumah sakit AWS bisa meraih tipe A tentang pelayanan kepada pasien,” harapnya.(jay/hmsprov)
 

Berita Terkait
Government Public Relation