Kalimantan Timur
Siapkan Investasi Rp5 Triliun

Perusahaan China Segera Garap Tol

SAMARINDA - Kabar gembira bagi Kaltim sehubungan rencana PT Indo Surya Abadi (ISA) yang akan berpartisipasi dalam penyelesaian pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan 99,02 kilometer. Perusahaan nasional yang bekerja sama dengan Sinohydro Corporation, perusahaan asal China tersebut berencana menggelontorkan investasi tidak kurang dari Rp5 triliun untuk pembangunan jalan tol tersebut.

"Dalam tahap awal kami menyiapkan Rp5 triliun untuk jalan tol," kata Direktur Utama PT ISA Mohammad Dzulfa usai bertemu Gubernur Awang Faroek Ishak, Jumat (2/5).

Dzulfa menegaskan, pihak ISA, khususnya Sinohydro yang akan menjadi penyandang dana rencana investasi ini memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk membantu Kaltim mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki agar kelak pada akhirnya bisa dinikmati masyarakat secara lebih merata dan berkeadilan.

Penegasan itu sekaligus menjawab pertanyaan Gubernur Awang Faroek Ishak pada saat pertemuan, dimana tidak sedikit investor China yang datang, namun tidak ada tindak lanjut yang jelas setelah itu. Mohammad Dzulfa mengatakan, bahwa komitmen kedua perusahaan sangat besar untuk berinvestasi di Kaltim yang diakuinya memiliki iklim investasi yang sangat kondusif.

"Kami datang untuk membantu men-speed up (mempercepat) laju pembangunan Kaltim. Research (penelitian) sudah lama kami lakukan. Bukan hanya untuk membangun tol, kalau boleh kami ingin membangun integrated dengan keperluan rakyat agar dinikmati secara profesional," tegas Dzulfa.

Sinohydro yang merupakan perusahaan pemerintah China tersebut ditambahkan Dzulfa akan datang sebagai funding (penyandang dana) dengan teknologi tinggi. Saat ini Sinohydro sedang mengerjakan pembangunan pembangkit listrik (power plant) di Balikpapan, 2x100 MW, namun hanya sebagai kontraktor.

Selain akan mengerjakan jalan tol, kongsi ISA dan Sinohydro juga akan melirik pembangunan power plant di kawasan industri dan pelabuhan internasional Maloy. Tidak tanggung-tanggung, secara bertahap mereka akan membangun 2 power plant dengan kapasitas 2x100 MW dan 2x50 MW.

"Untuk pembangunan power plant ini Sinohydro akan menyiapkan dana sekitar Rp12 triliun. Sehingga total investasi yang disiapkan mencapai Rp17 triliun. Mereka sangat serius dengan rencana kerjasama ini," ujar Dzulfa.

Jika semua rencana berjalan mulus, maka dua power plant Sinohydro akan menjadi pemasok listrik di kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Maloy.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat pertemuan tersebut menegaskan bahwa Pemprov Kaltim sangat terbuka terhadap berbagai rencana investasi yang diajukan perusahaan nasional maupun perusahaan asing. Pemprov juga akan memberikan layanan yang cepat untuk mempermudah akselarasi investasi di Kaltim.

"Lahan sudah kami siapkan, bapak tinggal datang bawa duit dan teknologi saja. Kami sangat welcome, staf kami akan membantu anda. Besok (hari ini), kita sudah bisa lakukan MoU (memorandum of understanding) di Lamin Etam," tegas Awang Faroek.

Awang menambahkan, untuk perijinan di tingkat provinsi, Pemprov akan membantu kelancaran prosesnya, sedangkan perijinan di tingkat pusat akan menjadi tanggung jawab perusahaan.

Pertemuan dihadiri sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemprov Kaltim diantaranya Asisten Ekonomi Pembangunan Sekprov Kaltim HM Sa'bani dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim Riza Indra Riadi. Perwakilan sejumlah  perusaan daerah (perusda) Kaltim juga hadir dalam pertemuan tersebut. Pihak ISA maupun Sinohydro nampak semakin yakin setelah mendengar penjelasan Gubernur Awang Faroek. (sul/es/hmsprov)

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak bersama unsure pimpinan Sinohydro Corporation Li Lie Wei (kanan) dan Direktur Utama PT ISA Mohammad Dzulfa (dua dari kiri) usai menyampaikan presentasi.(samsul/humasprov)

    

Berita Terkait
Government Public Relation