Kalimantan Timur
Silaturahmi Masyarakat Asal Sulut dan Gorontalo, Gubernur : Mari Berkontribusi untuk Kaltim

Aji Pangeran Farri Alam Malonda memasangkan copeo adat (topi adat) dan selendang adat Sulut kepada Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak. (poto:Umar/humasprov)

 

BALIKPAPAN - Gubernur Kaltim  Dr H Awang Faroek Ishak mengajak seluruh masyarakat asal Sulawesi Utara (Sulut) dan  Gorontalo di Kaltim  untuk dapat terus berkontribusi dalam proses pembangunan daerah, dalam kapasitas masing-masing. Khususnya untuk ikut menyukseskan penyelenggaraan program-program pembangunan di daerah. "Atas nama pemerintah daerah saya memberikan apresiasi  kepada masyarakat  asal Sulut dan Gorontalo yang telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan dari berbagai profesi dan turut serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban yang kondusif," kata Awang Faroek Ishak, saat bersilaturahmi dengan masyarakat asal Sulut dan Gorontalo, yang digelar di Balikpapan Ocean Squere, Sabtu (5/5).   

Dikatakan,  Pemprov Kaltim yang  terdiri dari masyarakat yang heterogen dan majemuk serta boleh dikatakan sebagai Indonesia mini, semua suku bangsa mulai dari Sabang sampai Merauke atau Sanger Talaut sampai ke Pulau Rote semuanya ada di Kaltim. Termasuk masyarakat Sulut dan Gorontalo. "Perbedaan latar belakang suku, agama dan budaya, bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu. Bukan penghalang juga bagi kita untuk hidup dalam keharmonisan, saling menghormati, saling membantu dan membangun solidaritas sosial yang kokoh. Keragaman itu adalah kekayaan kita sebagai satu bangsa yang kuat. Indahnya persatuan dalam keberagaman ini bahkan tidak dimiliki bangsa-bangsa lain di dunia," papar Awang Faroek. 

Menurutnya, dengan mengembangkan nilai Ketuhanan yang welas asih itu semua warna bisa menyatu, semua rasa bisa bersambung, semua rizki bisa berbagi. Sehingga perbedaan agama bukan menjadi pangkal pertikaian, tapi saling menguatkan, saling belajar, saling memberi. dengan begitu akan semakin mengokohkan keberagaman Indonesia tidak menjadi sumber masalah. "Kita akan membudayakan penghargaan, mengapresiasi perbedaan. Orang boleh berbeda agama, keyakinan, tapi di saat yang sama, anak-anak bangsa, hak hidupnya, hak miliknya, kehormatannya sama-sama harus dijunjung tinggi, dengan prinsip dimana langit di junjung disitu bumi dipijak. Mari saling hormat dan menghormati untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan," kata Faroek.

Dan yang tidak kalah penting, lanjutnya adalah peranan masyarakat  Sulut dan Gorontalo untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada Pilgub Kaltim yang akan digelar 27 Juni mendatang,   karena  dengan tingkat partisipasi Pemilu yang tinggi, pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang berkualitas serta mampu melaksanakan amanah rakyat Kaltim.

Selain berpatisipasi menggunakan hak pilihnya,  Awang Faroek juga mengajak seluruh masyarakat asal Sulut dan Gorontalo  bisa tetap  menjaga situasi keamanaan yang kondusif  seperti sekarang ini, terus tingkatkan persatuan dan kesatuan dengan memelihara keamanan dan ketertiban.

Sebelumnya, Gubernur Awang Faroek Ishak diterima tokoh Sulut Aji Pangeran Farri Alam Malonda, Ketua Panitia Penyelenggara Etty Falina Kortman, dan masyarakat Sulut dari beberapa kabupaten kota di Kaltim yang tergabung  dalam kerukunan  keluarga Sulut. Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga menyerahkan piagam penghargaan kepada tokoh, ketua kerukunan keluarga Sulut, seniman dan masyarakat Sulut dan Gorontalo yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan  program pembangunan di Kaltim. (mar/sul/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation