BALIKPAPAN - Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2019 untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPRRI, DPDRI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/4).
Kegiatan sosialisasi ini dibuka Plt Sekprov Kaltim Hj Meiliana mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor. Dalam sambutannya, Meiliana menyampaikan terhitung mulai hari ini, tinggal 12 hari lagi akan digelar Pemilu serentak yang akan memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif nasional dan daerah.
"Pada 17 April ini rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih akan menentukan kepemimpinan nasional, anggota parlemen dan senator untuk masa bhakti 2019-2024", ungkapnya.
Hal penting dalam proses demokrasi ini lanjutnya, yakni dukungan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Terutama, sebagai tolok ukur partisipasi rakyat dalam berdemokrasi tidak terkecuali di Kaltim.
"Secara nasional, target partisipasi Pemilu tahun ini 77,5 persen. Artinya Kaltim harus mampu mencapai target itu walaupun berat. Sebab, mengacu Pilgub tahun lalu angka partisipasi pemilih Benua Etam kurang menggembirakan. Yakni hanya 58,16 persen, sedangkan golput mencapai 41,48 persen. Sementara pemenang pilkada hanya meraih 31,33 persen suara. Jadi jangan golput," terangnya.
Meiliana berharap peserta sosialisasi dapat menyampaikan pentingnya satu suara bagi kelangsungan pembangunan dan pemerintahan negara lima tahun ke depan. "Peserta termasuk kaum milenial dapat menjadi agen-agen Pemilu Serentak 2019," tuturnya.
Ia juga menyampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memfatwakan tentang kewajiban bagi umat muslim untuk memilih pemimpin termasuk Pemilu 2019 ini. "Saya minta kepada semua pihak, khususnya kaum muslim untuk mensosialisasikan Fatwa MUI agar diketahui khalayak ramai, Harapan kita jumlah golput bisa ditekan, guna meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu kali ini, " harapnya.
Diingatkannya, masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan isu-isu negatif terutama berkaitan dengan masalah suku, agama, ras dan golongan (SARA). "Persaingan politik yang membawa isu SARA sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan berdemokrasi. Saya kira KPU provinsi dan kabupaten/kota sudah mengantisipasi kondisi ini sehingga suasana tetap berjalan tertib, aman dan damai," ungkapnya.
Hadir Ketua KPU Kaltim Rudiansyah, Ketua Bawaslu Kaltim Saiful Bachtiar, Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Yudha Pranoto, Kepala Kantor/Badan Kesbangpol kabupaten/kota se-Kaltim, tokoh masyarakat, pemuda, tokoh perempuan, agama dan pemilih pemula (siswaSMA/SMK) serta organisasi kemasyarakatan Kota Balikpapan. (ayu/her/yans/humasprov kaltim).
21 Februari 2018 Jam 09:34:53
Sosialisasi Masyarakat
22 November 2018 Jam 19:10:54
Sosialisasi Masyarakat
20 September 2017 Jam 11:08:52
Sosialisasi Masyarakat
11 Mei 2018 Jam 19:39:25
Sosialisasi Masyarakat
20 April 2020 Jam 21:59:21
Sosialisasi Masyarakat
18 Juli 2017 Jam 08:55:50
Sosialisasi Masyarakat
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
12 Juni 2020 Jam 21:16:02
Kesehatan
24 Maret 2022 Jam 21:51:43
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
11 Februari 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
08 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
03 Oktober 2019 Jam 07:52:24
Kebudayaan dan Pariwisata