Kalimantan Timur
Stok Bahan Pokok Aman Sampai Tiga Bulan Ke Depan

Foto Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor mengatakan, walaupun Hari Raya Idulfitri masih dua minggu lagi, stok (ketersediaan) bahan pokok di Kaltim masih aman dan mencukupi. Karena itu masyarakat diminta tidak panic buying.

 

“Jadi ketahanan bahan pokok kita, mampu dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Misalnya beras stok 74.828 ton estimasi kebutuhan hanya 24.276 ton. stok gula pasir 41.672 ton, estimasi kebutuhan 20.336 ton, stok minyak goreng 1.352 ton estimasi kebutuhan 638 ton, stok telur ayam 37.897 ton estimasi kebutuhan 34.897 ton, stok daging sapi 4.500 ton estimasi kebutuhan 4.603 ton, stok daging ayam 4.435 ton, estimasi kebutuhan 1.555 ton, bawang merah 1.601 ton, estimasi kebutuhan 851 ton, bawang putih 1.851 ton estimasi 851 ton dan cabe 1.283 ton estimasi kebutuhan 948 ton,” papar Roby sapaan akrab Yadi Robyan Noor kepada Tim Publikasi Biro Adpimprov Kaltim, usai menjadi nara sumber pada High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltim dalam rangka menjaga stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok khususnya dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri 1443 H di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (19/4/2022).

 

Menurut Roby sekarang ini masyarakat perlu literasi dan edukasi agar jangan panic buying, karena stok yang ada memang sangat mencukupi. Pemerintah terus eksis agar ketersediaan bahan pokok bisa tetap tersedia, contohnya stok minyak goreng masih aman bahkan sampai 3 bulan lebih.

 

“Karena kita dapat minyak goreng curah khusus dari Kementerian Perindustrian yang stoknya 1.352 ton sementara estimasi kebutuhan hanya 638 ton. Oleh karena itu kita tunggu saja karena itu proses mekanismenya dari produsen teken kontrak dengan distributornya. Setelah itu baru disalurkan, jadi jatah Provinsi Kaltim itu bisa sampai dua bulan ke depan,” tandasnya.

 

Untuk bahan bakar minyak (BBM) lanjut Roby dalam rapat tadi sudah dijelaskan pihak PT Pertamina kuotanya lebih, namun yang menjadi masalah memang masih ada yang tidak sesuai dengan mekanisme pasar. Ada orang yang mencoba mencari kesempatan, dan solusi yang akan dilakukan Pertamina adalah penggunaan wild card yang akan diterapkan pada 10 kabupaten kota di Kaltim.

 

Selain BBM, Roby juga menjelaskan terkait LPG (liquefied petroleum gas) juga masih aman. Kalau ada kenaikan harga itu hanya kurang pasokan saja. Makanya kalau ada kelangkaan Disperindagkop langsung berkoordinasi dengan distributor LPG, dan pemberitahuan kelangkaan tersebut harus disampaikan langsung kepala daerah.

 

“Kita minta suratnya resmi dari pemerintah daerah, sehingga bisa cepat kita respon dan mengirim LPG ke daerah bersangkutan,” kata Yadi Robyan Noor.(mar/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation