Masih melebihi kebutuhan masyarakat
SAMARINDA - Permintaan sembilan kebutuhan pokok (sembako) dan daging selama ramadhan tahun ini terus meningkat. Meski demikian Dinas Peternakan Kaltim telah mempersiapkan stok daging sampai dua bulan kedepan.
"Ketersediaan (stok) daging sapi, kambing, ayam serta telur pada pelaksanaan ramadhan ini masih melebihi kebutuhan masyarakat. Bahkan stok yang ada bisa sampai dua bulan ke depan," kata Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kaltim H Dadang Sudarya. Rabu (24/6).
Dadang mengatakan untuk ketersediaan daging masih melebihi kebutuhan misalnya daging sapi sebanyak 14.408 ekor (2.262 ton) dari kebutuhan sekitar 14.050 ekor (2.206 ton). Kambing sebanyak 9.448 ekor (128 ton) dari kebutuhan sebesar 8.261 ekor (112 ton).
"Sementara daging ayam sebanyak 8,194,604 ekor (8.440 ton) untuk kebutuhan masyarakat hanya 7.917.466 ekor (8.155 ton). Sedangkan untuk daging beku ketersediaan sebanyak 265 ton dari kebutuhan 225 ton. Telur mencapai 2.810 ton dan kebutuhan masyarakat sebanyak 2.715 ton," jelasnya.
Terkait dengan masih mencukupinya ketersediaan daging, baik daging sapi, kambing maupun ayam, Dadang mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu panik dan memborong kebutuhan daging, karena kekhawatiran stok tidak cukup. Ketakutan semacam itu seringkali memicu kenaikan harga daging.
"Oleh karena itu sebelumnya melalui media elektronik, kita sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak panik, karena stok daging masih cukup hingga dua bulan ke depan," ujarnya.
Dadang menambahkan, kalaupun ada kenaikan harga daging, bukan berarti stok kurang tetapi hal itu dilakukan oleh para pelaku pasar. Sementara dari para peternak sendiri walaupun ada kenaikan harga, tetapi tidak besar dibanding kenaikan yang dilakukan oleh para pelaku pasar.
"Momentum bulan ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri maupun hari-hari besar keagamaan lainnya, seringkali dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mengambil keuntungan dengan menaikkan harga," jelas Dadang.
Dadang mengakui, untuk ketersediaan kebutuhan daging tersebut, memang Kaltim masih mendatangkan dari luar Kaltim. Karena untuk kebutuhan lokal masih belum bisa mencukupi, misalnya untuk ternak sapi hanya sekitar 25,76 persen. Ternak kambing hanya 43 00 persen. Ayam ras kurang lebih 90,70 persen dan telur ayam ras kurang lebih 55,44 persen.
"Untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi di Kaltim, kurang lebih 75,25 persen masih mendatangkan dari NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Palu maupun dari Jatim. Begitu juga untuk ternak kambing kurang lebih 57,00 persen juga didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Ayam ras kurang lebih 9,30 persen dan telur sekitar 37,61 persen juga didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," paparnya. (mar/sul/es/hmsprov)
09 September 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
26 Juli 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
25 Februari 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
11 Mei 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
18 November 2017 Jam 22:47:58
Peternakan
01 Agustus 2019 Jam 20:20:58
Peternakan
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
05 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 Desember 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
06 November 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 Maret 2018 Jam 07:22:32
Kolom Minggu
26 Mei 2020 Jam 20:44:56
Pemerintahan