SAMARINDA - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, stok (ketersediaan) kebutuhan barang pokok di Kaltim masih aman. Bahkan lima sampai enam bulan kedepan. Demikian ditegaskan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim H Nazrin, berdasarkan hasil High Level Meeting Tim Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan TPID kabupaten/kota.
"Berdasarkan laporan dari kabupaten dan kota, stok sembako masih aman. Begitu juga perkembangan harga baik harga beras, gula, minyak goreng maupun kebutuhan lainnya,” kata Nazrin, Selasa (17/12/2019)
Untuk harga, lanjut Nazrin, minggu lalu memang ada kenaikan khususnya harga daging ayam. Tetapi sekarang sudah turun ke harga awal. Prinsipnya harga sembako maupun harga daging masih aman.
“Kita harapkan masyarakat jangan lagi membeli kebutuhan secara berlebihan. Hal tersebut tentu menimbulkan dampak kenaikan harga dipasaran,” tandasnya.
Untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok, lanjut Nazrin, diharapkan kabupaten dan kota bisa melaksanakan operasi pasar maupun pasar murah, bekerjasama Bulog dan para distributor .
“Sebenarnya tidak ada masalah, hanya saja kalau terjadi lonjakan harga. Operasi pasar maupun pasar murah sebagai upaya untuk menekan lonjakan harga. Bahkan beberapa daerah sudah menyelenggarakan pasar murah, seperti Kabupaten Kutai Barat,” kata Nazrin.
Dalam menyongsong Nataru, Nazrin mengharapkan masyarakat di Kaltim untuk tetap tenang dan jangan panik serta tidak mudah terpengaruh terhadap kenaikan harga akibat stok kurang. Karena pemerintah selalu memantau kegiatan pasar di kabupaten dan kota.
"Pola pikir masyarakat harus diubah, bahwa setiap menjelang hari-hari besar keagamaan tidak ada kenaikan harga kebutuhan. Karena sebelumnya kita sudah melakukan antisipasi terkait stok kebutuhan pokok. Masyarakat diimbau tidak perlu resah dan kalut. Sebaliknya, harus bijak berbelanja sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan," paparnya.
Nazrin juga mengimbau masyarakat untuk menginformasikan kalau ada terjadi kenaikan harga akibat kekosongan stok, sehingga bisa dilakukan antisipasi pencegahan dan tidak menimbulkan dampak lainnya.
"Kita harapkan masyarakat bisa memantau dan melaporkan bila ada kenaikan akibat kelangkaan kebutuhan karena keterlambatan pendistribusian kebutuhan bahan pokok, sehingga bisa secepatnya dilakukan antisipasi, khususnya pada daerah-daerah yang rawan," pinta Nazrin.
Stok barang dan kebutuhan pokok di Kaltim masih aman untuk lima sampai enam bulan kedepan. Kondisi stok bahan pokok saat ini, yakni beras Bulog 13.555 ton, beras non Bulog 40.097 ton, gula pasir 42.484 ton, minyak goreng 14.012 ton, mentega 2.826 ton, jagung pipilan 6.030. tepung terigu 5.801 ton, kacang kedelai 3.979 ton, telur ayam 6.040 ton, daging sapi 4.474 ton, daging ayam 8.318 ton, susu bubuk 4.511 ton dan garam beryoduim 2.103 ton. (mar/her/yans/humasprovkaltim)
03 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Maret 2018 Jam 09:52:43
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
02 November 2017 Jam 12:10:46
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Oktober 2021 Jam 07:50:37
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 Oktober 2019 Jam 20:42:49
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
19 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
06 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
03 Februari 2020 Jam 10:27:24
Kegiatan Pemerintah
18 Agustus 2020 Jam 22:23:20
PKK
03 Februari 2020 Jam 10:25:30
Kegiatan Pemerintah