Kalimantan Timur
Subsidi Pemprov Sudah Dinikmati Masyarakat

-Kebijakan gubernur atasi mahalnya harga tiket pesawat ke perbatasan


SAMARINDA–Masyarakat yang berdiam di Kecamatan Long Apung  Kabupaten Malinau dan Kecamatan Long Bawan Kabupaten Nunukan, sejak Sabtu (6/4) lalu sudah dapat menikmati penerbangan udara perintis pergi dan pulang dari Kota Samarinda dan Tarakan dengan harga tiket bersubsidi dari Pemprov Kaltim.

Angkutan penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan biasanya diberikan pemerintah pusat  melalui alokasi dana APBN.

“Subsidi angkutan perbatasan itu harusnya berasal dari dana APBN, karena ada keterlambatan, maka Pemprov Kaltim berinisiatif mengambil alih subsidi tersebut sampai subsidi dari dana APBN tersebut cair,” kata Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak, Jumat (5/4) pekan lalu.

Inisiatif Pemprov Kaltim memberikan subsidi bagi tiket penerbangan perintis ke wilayah perbatasan ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemprov Kaltim terhadap harga tiket yang sempat melambung tinggi hingga mencapai  Rp1,7 juta atau melebihi harga tiket  penerbangan Balikpapan ke Jakarta.

Penerbangan perintis dari Samarinda ke Long Apung, Malinau dilayani dengan pesawat  jenis Twin Otter DHC-6 dengan kapasitas penumpang 15 orang dan jadwal terbang sebanyak empat kali seminggu pergi pulang dengan harga tiket Rp469.100. Untuk rute Tarakan-Long Apung dan sebaliknya juga dilayani dengan pesawat yang sama dengan jadwal empat kali dalam seminggu dengan harga tiket Rp512.000.  Sementara untuk rute Tarakan-Long Bawan dengan jadwal empat kali seminggu juga dengan kapasitas 15 orang per pesawat dijual dengan harga tiket Rp447.700.

Gubernur Awang Faroek menjelaskan Pemprov Kaltim siap mengalokasikan dana Rp150 juta per minggu atau sebesar Rp600 juta selama satu bulan ke depan.

“Subsidi dari Pemrov Kaltim ini hanya bersifat sementara sebelum subsidi dari pusat melalui APBN cair. Kita harapkan bantuan ini tidak lebih dari satu bulan,” ujarnya.  

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, H Zairin Zain mengatakan bahwa untuk mempermudah pergerakan penumpang dan barang di wilayah perbatasan, Pemprov Kaltim telah meningkatkan pembangunan tiga bandara  di wilayah Malinau, Nunukan dan Kutai Barat.  

“Diharapkan peningkatan tiga bandara di wilayah perbatasan ini dapat selesai pada akhir  2013 dan dapat didarati pesawat yang lebih besar jenis ATR, sehingga penumpang dan barang yang terangkut akan lebih banyak setiap kali penerbangan,” ujarnya. (yul/hmsprov)

///Foto : Gubernur Awang Faroek Ishak berdiskusi dengan para pilot yang melayani rute penerbangan ke daerah perbatasan. Saat ini, masyarakat perbatasan sudah bisa menikmati harga tiket pesawat yang lebih murah berkat subsidi Pemprov Kaltim.(samsul/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation