SAMARINDA - Presiden Joko Widodo melakukan Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir kepada pelaku UMKM di Istana Negara, Senin (19/12/2022). Gubernur Kaltim H Isran Noor mengikuti acara tersebut secara virtual zoom dari Kantor Penghubung Pemprov Kaltim di Jalan Kramat II Kwitang, Jakarta.
Dalam arahannya, bukan bermaksud menakut-nakuti, Presiden Joko Widodo mengungkapkan jika tahun 2023 dunia masih akan dihantui Covid-19, ketidakpastian ekonomi global dan situasi geopolitik tidak menentu yang berpotensi memicu krisis keuangan, energi, keuangan,dan krisis pangan yang bisa menyebabkan resesi global.
“Kita patut bersyukur karena pada kwartal ketiga tahun ini ekonomi Indonesia tumbuh 5,7 persen dan inflasi terkendali di angka 5,4 persen,” kata Presiden.
Menurut Presiden, meski kondisi dunia kemungkinan masih sulit tahun depan, Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh dan terpenting pertumbuhan itu bisa menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta mampu menggerakkan sektor riil terutama UMKM.
“Malam saya suka jalan-jalan. Saya seneng lihat warung-warung rame, PKL rame, restoran rame. Artinya daya beli masyarakat tumbuh positif. Kita ingin terus memperkuat usaha mikro kecil menengah yang telah terbukti menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia,” puji Presiden.
Menteri Koperasi Teten Masduki dalam laporannya mengungkapkan dalam periode 7 tahun terakhir nilai KUR terus bertambah untuk menopang pembiayaan UMKM. Hingga saat ini KUR yang tersalur senilai Rp1.300 triliun. KUR tersebut telah menjadi penopang penyedia kegiatan ekonomi yang menyediakan lapangan kerja 97 persen (sektor mikro dan kecil). Tahun depan KUR akan ditingkatkan menjadi Rp460 triliun, dari besaran tahun ini Rp373 triliun.
“Namun demikian, masih banyak pelaku UMKM yang unbankable. Sesuai arahan Pak Presiden, porsi kredit perbankan untuk UMKM sudah bisa mencapai 30 persen atau Rp1.800 triliun dari saat ini yang baru mencapai 20 persen atau sekitar Rp1.200 triliun,” jelas Teten Masduki.
Untuk itu perlu dilakukan percepatan penyaluran KUR Klaster sebagai upaya peningkatan akses penyaluran KUR bagi pelaku ekonomi kerakyatan.
“Hingga saat ini KUR Klaster baru terealisasi Rp4,8 triliun kepada 1,39 juta debitur,” terang Teten.
KUR Klaster memiliki banyak hal positif, di antaranya memberikan peluang pembiayaan kepada pelaku usaha dengan platform hingga Rp500 juta per pelaku usaha. KUR Klaster diberikan kepada UMKM secara berkelompok yang terintegrasi dari hulu ke hilir terhubung dengan offtaker, sehingga mengurangi risiko kredit macet dan memudahkan perbankan untuk melakukan monitoring.
KUR Klaster juga memperkuat kemitraan UMKM dengan usaha besar dan menempatkan UMKM sebagai bagian rantai pasok industri, sehingga bisa meningkatkan kemampuan manajemen usaha, kualitas produksi dan kapasitas usaha (naik kelas).
“UMKM yang sudah terhubung ke rantai pasok industri baru 7 persen. Yang terhubung ke global value chain baru 4 persen. Vietnam sudah 26 persen. Karena itu, KUR Klaster ini sangat relevan untuk kita perluas,” tegas mantan pimpinan Indonesia Corruption Watch (ICW) itu.
Sementara Gubernur Isran Noor mengungkapkan hingga Desember 2021 di Kaltim terdapat 344.581 UMKM. Sedangkan jumlah KUR yang sudah disalurkan mencapai Rp4,2 triliun. Terdiri dari penyaluran melalui bank umum Rp4,1 triliun dan bank syariah Rp162 miliar.
“Jumlah penerima KUR di Kaltim sebanyak 71.249 UMKM, terdiri dari 68.645 menerima penyaluran dari bank umum dan 2.604 UMKM menerima dari penyaluran bank syariah,” ungkap Gubernur Isran Noor.
Penyaluran KUR terbesar masih pada sektor perdagangan besar dan eceran, sementara terkecil pada sektor pertambangan dan galian.
Gubernur juga sangat mendukung upaya kementerian koperasi untuk mendorong penyaluran KUR dengan pola klaster yang mengintegrasikan aktivitas hulu dan hilir, serta mendorong keterhubungan dalam rantai pasok.
“Manfaatkan KUR dan KUR Klaster ini dengan sebaik-baiknya agar UMKM Kaltim bisa terus naik kelas. Saya juga mengapresiasi UMKM yang tetap semangat walaupun beberapa tahun kita diserang pandemi Covid-19,” tutup Gubernur. (sul/ky/adpimprov kaltim)
19 Mei 2022 Jam 20:03:47
Agenda Pemerintah
28 Desember 2017 Jam 09:29:48
Agenda Pemerintah
31 Oktober 2022 Jam 07:09:28
Agenda Pemerintah
26 April 2022 Jam 23:00:02
Agenda Pemerintah
21 Januari 2022 Jam 17:17:25
Agenda Pemerintah
28 Januari 2022 Jam 18:58:44
Agenda Pemerintah
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 Maret 2018 Jam 19:52:09
Pemerintahan
25 April 2013 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
07 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
23 Januari 2013 Jam 00:00:00
Agama
19 September 2016 Jam 00:00:00
Kehutanan