JAKARTA - Anugerah APBD Award yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah telah mengapresiasi pemerintah daerah dalam tata kelola keuangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) setiap pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se Indonesia.
Tiga kategori diberikan untuk meraih penghargaan APBD Award, yakni Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi, Realisasi Belanja Daerah Tertinggi dan Realisasi Peningkatan PAD Tertinggi.
"Alhamdulillah, hari ini kita raih dua kategori," sebut Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor usai menerima penghargaan APBD Award 2023 yang diserahkan Wakil Menteri Dalam Negeri RI John Wempi Wetipo di Mercure Convention Centre Ancol, Pantai Indah Ancol DKI Jakarta, Kamis 16 Maret 2023.
Dua dari tiga penghargaan yang diraih Benua Etam yakni peringkat pertama kategori Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi dan peringkat kelima kategori Realisasi Peningkatan PAD Tertinggi.
Sementara satu kategori yang lolos tidak diraih Kaltim yakni Realisasi Belanja Daerah Tertinggi untuk tahun 2022.
"Belanja kita tahun lalu memang belum optimal," ungkapnya lagi.
Orang nomor satu Benua Etam ini pun mengapresiasi perangkat daerah yang mulai saat ini sejak awal tahun sudah menggenjot belanja.
Kondisi ini menurut dia, bagaimana upaya Pemerintah Provinsi Kaltim memperbaiki percepatan penyerapan anggaran dengan mengoptimalkan belanja.
"Insyaallah kita akan menggandengkan tiga penghargaan untuk pendapatan, PAD juga, dan belanja juga," harap Ketua Umum APPSI ini.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kaltim Hj Ismiati menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dan masyarakat yang taat membayar pajak guna mendukung pembangunan Kaltim.
"Karena kita tahu kalau bicara pendapatan daerah, kontribusi pajak daerah sangat besar yaitu Rp7 triliun dari seluruh komponen pendapatan daerah," ungkapnya.
Dan berbicara tentang PAD, lanjutnya, di dalam PAD Kaltim Rp8 triliun, terdapat pajak daerah Rp7,6 triliun, sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan PAD.
Untuk PAD sendiri, ujarnya ada komponen pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan ada PAD lain-lain yang sah.
"Jadi selama ini, pajak daerah yang kami kelola sangat signifikan memberikan kontribusi terhadap PAD maupun pendapatan daerah di Kaltim," jelasnya. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)
28 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
18 November 2016 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
16 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 April 2019 Jam 20:32:39
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
27 Mei 2023 Jam 19:57:38
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:25:39
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:21:38
Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:19:10
Wakil Gubernur Kaltim
27 Mei 2023 Jam 18:17:25
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
09 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
20 Desember 2019 Jam 21:30:55
Pembangunan
20 Januari 2014 Jam 00:00:00
Penataan Ruang
15 November 2020 Jam 19:57:08
Berita Acara