Kalimantan Timur
Tahun Depan Kaltim Kirim 20 Calon Mahasiswa ke Rusia

Persiapan SDM Pengelola PLTN Kaltim

SAMARINDA - Mulai tahun depan Pemprov Kaltim akan mengirimkan 20 calon mahasiswa ke Rusia untuk belajar tentang nuklir. Para pelajar itu dipersiapkan menjadi tenaga pengelola pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

"Kedua puluh pelajar ini adalah bagian dari program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) yang akan kita kirim ke Rusia. Sebelumnya sudah ada 100 pelajar yang kita kirim untuk belajar tentang perkeretaapian. Sedangkan mereka kita siapkan untuk belajar tentang nuklir," kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unmul di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (26/8).

Pengiriman 20 mahasiswa tersebut untuk mendukung Pemprov Kaltim mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam mengelola PLTN di daerah yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Berau.  

Sebelum mengirim calon mahasiswa tersebut, tahun ini Gubernur Kaltim akan berkunjung ke Rusia untuk melihat proses pembelajaran di kampus perkeretaapian dan kampus pengelolaan PLTN.

“Jadi, tahun ini kita lakukan terlebih dulu penjajakan di Rusia. Apabila kondisi pendidikannya bagus, maka kita akan kirim calon mahasiswa yang terpilih ke sana. Diharapkan, setelah mereka kembali ke Kaltim mampu mengembangkan pengelolaan PLTN,” jelasnya.

Pembangunan PLTN tersebut, lanjut Awang sebagai bentuk antisipasi pasca tambang batu bara yang kini produksinya terus berkurang. Sehingga, pemanfaatan untuk membangun pembangkit listrik dari tenaga nuklir perlu dilakukan dan tentu SDM yang mengoperasikan itu harus disiapkan sejak dini.

Selain itu, Pemprov Kaltim sudah melakukan sejumlah kajian yang diperlukan untuk pembangunan PLTN yang rencana lokasinya berada di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau dan di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur.

Soal pemilihan kawasan pesisir, tujuannya untuk memudahkan pengangkutan material di awal pembangunan dan kemudian kemudahan menyampaikan pasokan segala kebutuhan. Bahkan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sudah menyampaikan dukungan atas proyek pembangunan PLTN yang pra studi kelayakannya sudah dilakukan sejak 2007-2009. Dalam kajian tersebut, dua wilayah tersebut adalah lokasi paling potensial dan aman berdasarkan pertimbangan tapak, kesiapan teknologi, kondisi infrastruktur dan potensi pengembangan regional. (jay/sul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation