SAMARINDA - Kondisi ruang rawat pasien di RSU Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, kian hari memprihatinkan karena sudah mulai tidak mampu menampung pasien baru.
Kondisi ini, disikapi Pemprov Kaltim dan RSUD AWS dengan menambah tempat inap dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, namun belum bisa diiringi dengan penambahan tenaga kesehatan (Nakes) seperti dokter spesialis dan dokter umum.
Direktur RSU AWS, David Hariadi Masjhoer menyebutkan semua ruang penuh termasuk penambahan sesuai permintaan Menkes. Namun, dalam penyediaan SDM, terjadi kendala.
“Mereka yang bekerja saat ini sudah over time, terlebih yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid 19 yang harus terus menerus menggunakan alat pelindung diri atau APD,” kata David Hariyadi Mashjoer, Sabtu (13/2).
Disebutkan, saat ini pasien Non Covid 19 berusaha untuk berobat dengan cara rawat jalan namun lama-kelamaan mau tidak mau harus dirawat inap juga. Semakin banyak korban Virus Corona, semakin banyak kebutuhan kesehatan seperti ruang rawat inap, tenaga kesehatan dan obat-obatan. “Ada pasien, awalnya kecelakaan lalulinta ternyat ketika diperiksa positif Covid 19 sehingga penanganan Covid 19 didahulukan karena apabila dibiarkan bisa menyebabkan penyebaran kepada petugas dan pasien lainnya,” bebernya.
Sebelumnya, ia menyebutkan pasien covid yang dirawat bukan hanya covid saja, tapi pasien dengan komorbid banyak juga menderita covid. Dari 60 tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) sudah mencapai 80 persen.
“Ini bukan hotel yang menguntungkan, tetapi berdasarkan ketentuan atau secara teori sudah kelebihan kapasitas karena standarnya kalau 60 - 70 persen BOR itu terisi, sudah ideal. Kalau 80 persen, hampir terjadi over," sebutnya.
Dijelaskan, RSU AWS terus berupaya mensiasati agar pasien baru covid bisa tertampung. Caranya, ujarnya, bagaimana pasien meskipun kondisi masih perlu pengawasan tapi ketika hasil swabnya negatif maka segera pindahkan ke zona hijau.
Tujuannya adalah zona merah ini agar selalu ada buffer untuk tempat tidur kosong bagi pasien baru dan datang dalam kondisi perlu perawatan sehingga tidak ada pasien terpaksa di rawat di UGD.
”Kini masyarakat harus peduli, jangan ego, secara kasat mata seperti aman-aman saja tetapi lihat kondisi di RSU AWS dan sejumlah rumah sakit lainnya,” pesannya.(jay/ri/humasprovkaltim)
22 November 2017 Jam 08:37:39
Kesehatan
08 Desember 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
15 Oktober 2021 Jam 19:21:02
Kesehatan
14 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
04 Mei 2022 Jam 18:23:14
Kesehatan
14 November 2017 Jam 10:16:04
Kesehatan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 Januari 2021 Jam 14:55:24
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
19 April 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 Februari 2022 Jam 18:42:24
Gubernur Kaltim
06 April 2022 Jam 22:33:48
Info Reformasi Birokrasi
17 Agustus 2020 Jam 23:16:26
Pertanian dan Ketahanan Pangan