Kalimantan Timur
Tangkal Radikal Terorisme Berbasis Agama

FKPK  akan gelar Dialog Kebangsaan

SAMARINDA - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kaltim akan menggelar dialog kebangsaan melibatkan seluruh forum agama, LSM, organisasi masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk menangkal radikalisme terorisme berbasis agama.

     Ketua  Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim H Hasyim Mi'radje menjelaskan tujuan dialog kebangsaan yang akan digelar pada 22 September mendatang itu, bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan perkembangan  gerakan terorisme dan strategi penanggulangannya.

     "Selain itu juga untuk membuka wawasan, pikiran dan strategi yang tepat untuk memahami wawasan kebangsaan  dalam usaha mencegah radikalisme terorisme melalui dialog," kata Hasyim Mi'radje, Jumat (18/9).

     Dikatakan Hasyim, berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

     "Karena itu negara perlu melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk ancaman yang mengganggu rasa aman warga negara dan mengganggu kedaulatan negara termasuk ancaman tindak pidana terorisme," paparya. 

     Hasyim mengatakan, terorisme merupakan ancaman nyata dan setiap saat dapat membahayakan keamanan bangsa dan negara. Terorisme merupakan kejahatan yang bersifat lintas negara, terorganisasi dan mempunyai jaringan luas, sehingga mengancam perdamaian dan keamanan nasional maupun internasional.

     "Oleh karena itu, kita memerlukan penanganan dan pencegahan secara terpusat, terpadu dan terkoordinasi," sambung Hasyim.

     Selain melakukan dialog kebangsaan dengan forum agama, lanjut Hasyim, FKPT juga akan melaksanakan dialog dengan media massa, yang bertujuan untuk memberikan pencerahan dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan perkembangan radikalisme terorisme serta penanggulangannya melalui jaringan media massa.

     Momentum ini  sekaligus dimanfaatkan untuk sosialisasi bahaya dan ancaman  terorisme, serta menghimpun ide-ide yang berkembang di kalangan toko-tokoh media massa.

     "Dengan dialog kebangsaan, diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, serta mengetahui strategi dan langkah yang tepat untuk mencegah terorisme," kata Hasyim. (mar/sul/hmsprov).

Berita Terkait
Government Public Relation