Kalimantan Timur
Tantangan Pemuda Indonesia Makin Besar

-Peringatan Hari Sumpah Pemuda Nasional Ke-85

 

SAMARINDA – Pemuda Indonesia, termasuk di Kaltim harus memiliki etos kerja dan semangat tinggi untuk maju, sehingga berhasil menggapai cita-cita seiring dengan kian besarnya tantangan ke depan. 

“Saya minta kepada pemuda di seluruh Indonesia,  khususnya  di Kaltim jangan bertanya apa yang telah diberikan negara kepada pemuda, tetapi berfikir  dan bertanyalah apa yang telah pemuda berikan kepada negeri  ini,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda Nasional ke-85 di Stadion Utama Kaltim, Kecamatan Palaran, Samarinda, Senin (28/10). 

Menurut Awang, peringatan Hari Sumpah Pemuda Nasional ke-85 menjadi hal yang monumental bagi kebangkitan pemuda di seluruh Indonesia. Perlu disadari tantangan bagi pemuda di masa mendatang semakin besar dalam era globalisasi. 

Apalagi, Indonesia akan memasuki satu fase dimana pada 2015 akan menjadi bagian dari Asean Community, yang akan berbaur dengan negara-negara lain di Asean dalam segala sektor baik ekonomi, perdagangan maupun alih teknologi. 

Tonggak kebangkitan pemuda Indonesia yang telah berusia 85 tahun merupakan sebuah perjalanan panjang dalam satu kesatuan dan kebersamaan untuk menjaga eksistensi semangat Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada 1928, yaitu  Bertanah Air Satu  Indonesia, Berbangsa Satu Bangsa Indonesia  dan  Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia. 

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Nasional yang dihadiri oleh 34 provinsi di Indonesia dan empat Negara Asean, merupakan bagian dari perwujudan jati diri pemuda sebagai anak Bangsa Indonesia yang menginginkan sebuah cita-cita untuk menuju masyarakat yang adil, makmur  dan sejahtera dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. 

Awang Faroek menyerukan kepada pemuda di seluruh Indonesia, khususnya para pemuda di Kaltim untuk bangkit dan menjawab cita-cita sebagai bangsa yang maju dan bermartabat sejajar dengan negara-negara lain di dunia. 

Gubernur mengingatkan para pemuda untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan sebagaimana yang diinginkan oleh semangat Sumpah Pemuda 1928 dengan menjaga pilar-pilar kebangsaan, meningkatkan ekonomi dan mengurangi kemiskinan, mendukung pemberantasan korupsi dan menghindari konflik serta kerusuhan di daerah-daerah. 

“Ini menjadi tugas utama pemuda masa mendatang, yaitu dapat berperan aktif dalam pembangunan dan mengatasi masalah-masalah negara. Jadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini sebagai bekal masa depan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya. 

Dalam kegiatan ini juga digelar pemecahan rekor pembentangan bendera merah putih  seluas 2.128 meter persegi atau panjang 70 meter dan lebar 30,4 meter dari atap stadion Utama Kaltim yang dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprodjo dengan turun dengan seutas tali bersama anggota Federasi Panjat Tebing Indonseia (FPTI) Kaltim. 

“Pemecahan rekor bendera terbesar ini memecahkan rekor bendera terbesar sebelumnya yang dipegang Meksiko yaitu 2.100 meter persegi. Makna dari luas bendera, yakni 2.128 adalah angka 28 merupakan tanggal peringatan Hari Sumpah Pemuda,” jelas Roy Suryo.

Sedangkan angka 100 adalah merupakan, bagian dari kesiapan pemuda Indonesia untuk menyongsong 100 tahun sumpah pemuda yang tinggal 15 tahun lagi.

Dalam kesempatan itu, Roy Suryo menantang pemuda-pemuda dari seluruh Indonesia untuk terus bersemangat dan mampu memberikan pemikiran dan ide-ide yang konkrit untuk  kemajuan dan penyelesaian berbagai permasalahan bangsa ini. 

Menurut dia, saat naskah Sumpah Pemuda dibuat pada 1928, yang memimpin rapat adalah Sugondo Djoyopuspito yang saat itu berusia 23 tahun. Dalam usia 23 tahun, buah pemikirannya masih relevan untuk pembangunan Pemuda Indonesia hingga kini. 

“Bayangkan dalam usia 23 tahun Sugondo Djoyopuspito menjadi pencetus dan pemimpin rapat Sumpah Pemuda yang menjadi semangat pemuda hingga saat ini. Saya menantang para pemuda untuk dapat menjadi menteri pemuda dan olahraga pada kabinet mendatang,” ujarnya. (timhumas/hmsprov).

Foto : Menegpora Roy Suryo didampingi Gubernur Kaltim Dr. Awang Faroek Ishak memukul gong menandai dibukanya Jambore Pemuda Indonesia-Asean 2013.(tim liputan)

Berita Terkait
Government Public Relation