Warga Bangun Rejo dan Manunggal Jaya Dilatih Kewirausahaan
TENGGARONG - Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Produktivitas Daerah (UPTD PPD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim mengawali program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja tahun ini dengan melatih masyarakat Desa Manunggal Jaya dan Bangun Rejo di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dua desa ini, dinilai memiliki potensi lokal yang sangat baik untuk pengembangan kewirausahaan, salah satunya mengolah berbagai produk olahan berbahan singkong.
Kepala UPTD PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty mengungkapkan, tahun ini pihaknya mendapat alokasi untuk 22 paket kegiatan dalam program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang seluruhnya diarahkan untuk penciptaan wirausahawan-wirausahawan baru produktif memanfaatkan potensi lokal.
"Tahun ini jangkauan pelatihan kami perluas hingga tujuh kabupaten dan kota, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Panajam Paser Utara, Paser, Bontang, Balikpapan dan Samarinda. Harapan kami, semangat kewirausahaan ini bisa kita tumbuhkan ke lebih banyak daerah di Kaltim," kata Hetty.
Pelatihan kewirausahaan bagi pemula untuk tahap awal ini dilakukan sekaligus untuk dua angkatan. Pelatihan angkatan I diikuti masyarakat Desa Manunggal dan angkatan II diikuti warga dari Desa Bangun Rejo.
Pelatihan selama 6 hari (14-19 April) dengan pola, 4 hari materi manajemen dan motivasi, sementara 2 hari diisi dengan kegiatan praktek melibatkan sinergi dari instansi teknis terkait dan para nara sumber berpengalaman dalam bidang kewirausahaan. Untuk efektifitas pelatihan, maka setiap angkatan hanya diikuti sekitar 20 peserta.
Hetty menjelaskan, UPTD PPD tidak sekedar memberikan pelatihan, tetapi juga akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan, diantaranya melalui peran para kader pendamping kewirausahaan yang telah lebih dulu disiapkan.
Para petugas pendamping tersebut akan membantu para calon wirausahawan untuk mengembangkan rintisan usaha mereka. Termasuk membantu mengatasi setiap persoalan yang dihadapi para calon wirausahawan yang mendapat pelatihan.
"Target kami minimal 75 persen dari peserta pada setiap angkatan di masing-masing daerah dapat menciptakan rintisan-rintisan usaha baru yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan perluasan kesempatan kerja," tegas Hetty.
Sebanyak 22 paket kegiatan pelatihan kewirausahaan akan dilaksanakan hingga Oktober tahun ini. Selanjutnya, pada November UPTD PPD akan memamerkan produk-produk kewirausahaan dari para peserta binaan tersebut dalam satu ajang pameran atau expo. Tahun lalu, pameran dilaksanakan di Plasa Mulia Samarinda dan mendapat sambutan positif para pengunjung. Dalam pelatihan kali ini, simulasi bisnis yang akan diberikan adalah pembuatan tepung mocaf sebagai pengganti tepung gandum. Diharapkan, petani tidak hanya menjual singkong mentah, tapi dapat mengolahnya menjadi produk bernilai tambah.
Hetty menambahkan, program pelatihan kewirausahaan tahun ini juga diarahkan ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kebijakan ini selaras dengan rencana pengembangan industri pertanian ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Industri (KIPI) Maloy di Kutim. Masyarakat Kutim diharapkan dapat memanfaatkan peluang dari operasional KIPI Maloy di masa depan dengan bekal kemampuan kewirausahaan berbasis potensi sumber daya lokal.
Sementara itu, Sekretaris Camat Tenggarong Seberang, Suhari yang membuka pelatihan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Kaltim yang memberikan perhatian besar untuk pengembangan kewirausahaan di kawasan tersebut.
"Sekarang ini kita masih terbantu dengan keberadaan operasional tambang batu bara. Tetapi setelah tambang berkurang dan habis, lalu apa yang akan kita siapkan. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Kaltim yang memberikan perhatian besar untuk membangun semangat kewirausahaan untuk warga kami," kata Suhari.
Pembukaan pelatihan kewirausahaan bagi pemula tersebut juga dihadiri Kepala Desa Bangun Rejo, Siman selaku tuan rumah dan Kepala Desa Manunggal Jaya, Imam Murodi. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat juga hadir menjadi simbol dukungan pemerintahan setempat terhadap program pro rakyat tersebut. (sul/es/hmsprov)
/////FOTO : Sejumlah peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan.(samsul/humasprov kaltim)
11 April 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
05 Juni 2017 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
15 Februari 2022 Jam 18:17:58
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
20 Maret 2018 Jam 19:45:19
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
30 Januari 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
01 April 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 Oktober 2020 Jam 14:57:06
Penanggulangan Bencana
01 November 2016 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
01 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
18 Mei 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
08 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan