Kalimantan Timur
Terhindar Dari Narkoba HIV/AIDS dan Pornografi

Wujudkan Generasi Muda Kaltim Sehat dan Berkualitas


SAMARINDA – Pemprov terus mendukung kampanye hidup sehat di Kaltim, guna  mewujudkan generasi muda Kaltim yang sehat dan berkualitas, terhindar dari segitiga bahaya (Narkoba, HIV/AIDS dan pornografi). Hal ini sangat penting mengingat ketiga permasalahan tersebut mengancam perkembangan generasi muda saat ini.
Demikian dikatakan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Staf Ahli Gubernur bidang Kesejahteraan Rakyat, Dwi Nugroho Hidayanto, saat membuka Advokasi dan Komunikasi Informasi serta Edukasi (KIE) tentang Kesehatan Reproduksi Remaja memperingati Hari Kartini 2013, di ruang Bina Bangsa, Gedung B Kantor Gubernur Kalatim, Kamis (11/4).
“Diperlukan tanggung jawab semua pihak agar menjauhkan perilaku negatif generasi muda Kaltim dari segitiga berbahaya. Lingkungan rumah tangga dan sekolah hingga pergaulan di lingkungan masyarakat harus bisa menjadi kontrol terhadap perkembangan generasi muda Kaltim,” ujarnya.
Segitiga berbahaya itu, sambung dia, benar-benar harus dihindari oleh generasi muda Kaltim. Menjadi sangat penting, karena cukup banyak kasus yang terjadi di Kaltim disebabkan karena hilangnya kualitas generasi muda kita sebagai akibat dari penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS dan pornografi.
Dijelaskan, untuk Narkoba, berdasarkan data yang dirilis Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim pada Maret 2012, terdapat 4.261 kasus, terdiri dari laku-laki sebanyak 3.892 kasus dan perempuan 369 kasus.
Sedangkan untuk HIV/AIDS, berdasarkan rilis Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim, jika pada 2004 terdapat 170 orang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), maka hingga Desember 2012 jumlahnya  meningkat tajam menjadi 3.471 orang (2.695 HIV dan 776 AIDS), dan 404 diantaranya telah meninggal dunia.
Bahaya lain yang juga perlu diwaspadai adalah serbuan pornografi melalui berbagai media sosial yang sudah sangat terbuka, yang dapat menyebabkanadiksi pornografi, serta dapat merusak potensi kecerdasan otak remaja dan sangat berpengaruh terhadap pembangunan manusia.
“Generasi muda Kaltim diharapkan dapat mempunyai persepsi yang sama agar diperoleh pengetahuan, sikap dan perilaku yang serasi dan selaras dengan lingkungan dimana mereka tinggal. Sehingga generasi muda Kaltim dapat terasah menjadi generasi yang sehat dan berkualitas hingga mampu berkiprah dalam proses pembangunan daerah maupun nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB), Hj Ardiningsih, mengatakan pentingnya bagi generasi muda Kaltim untuk memahami satu persatu dari segitiga berbahaya (Narkoba, HIV/AIDS dan pornografi), agar dalam implementasinya dapat dihindari.
Ardiningsih meminta kepada lembaga masyarakat agar dapat lebih menjemput bola dalam menangani permasalahan yang terkait dengan segitiga berbahaya dan Pemprov siap membantu dalam pelaksanaan.
“Pemprov tidak bisa sampai kepada masyarakat langsung, sehingga memerlukan fasilitasi dari lembaga masyarakat. Kedepan kita akan buat program yang dikemas dalam satu paket (penanganan Narkoba, HIV/AIDS dan pornografi), dan dengan bantuan lembaga masyarakat kita tangani ini bersama-sama,” harapnya. (her/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation